New York (ANTARA News) - Patokan Eropa, minyak mentah Brent, merosot ke 
tingkat terendah 11 tahun pada Senin (Selasa pagi WIB), karena harga 
minyak memulai kembali penurunan mereka di pasar global yang kelebihan 
pasokan.
    Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari berakhir 
turun 51 sen menjadi 36,35 dolar AS per barel, harga penutupan terendah 
dalam 11 tahun terakhir, lapor AFP.
    Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate 
untuk pengiriman Januari, bertambah satu sen menjadi menetap di 34,74 
dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
    Terendah baru untuk Brent "menandakan perhatian baru untuk 
penurunan" harga, kata Tim Evans, analis energi pada Citi Futures.
    "Dari segi teknis, terendah baru memperpanjang tren penurunan dan 
mungkin akan mendorong pemilihan target harga bahkan lebih rendah."
    Dalam hal fundamental penawaran dan permintaan, "ceritanya mungkin 
kurang dramatis, karena posisi terendah baru benar-benar hanya 
mengonfirmasi bahwa minyak menjadi lebih murah," kata Evans.
    Harga minyak mentah terus merosot karena kelebihan pasokan yang sedang berlangsung tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang.
    Angka yang dikeluarkan Jumat lalu menunjukkan kenaikan jumlah rig 
pengeboran AS yang aktif, meningkatkan kekhawatiran bahwa produksi akan 
terus berlanjut.
    Ini menambah "sentimen negatif sudah berlaku di pasar karena untuk 
meningkatnya persediaan ", kata Sanjeev Gupta, kepala praktek minyak dan
 gas Asia-Pasifik pada organisasi jasa profesional EY.
    Harga minyak telah jatuh dari lebih dari 100 dolar AS per barel pada
 Juli 2014, karena produksi tinggi dari Amerika Serikat dan anggota 
kunci Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang belum 
memangkas produksi mereka dalam menanggapi kelebihan pasokan tersebut.
    Di sisi lain, Amerika Serikat telah mencabut larangan selama 40 
tahun ekspor minyak pada Jumat lalu. Pemerintah AS melarang ekspor 
minyak setelah  embargo minyak Arab 1973 yang mengirim harga bensin 
domestik meroket.
    Berkat revolusi minyak serpih, produksi minyak Amerika meningkat hampir dua kali lipat dalam enam tahun terakhir.
    Untuk pekan yang berakhir 11 Desember, produksi minyak mentah AS 
menambahkan 12.000 barel menjadi 9,176 juta barel per hari, menurut 
laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA).
    Pasokan minyak mentah AS minggu itu naik 4,8 juta barel menjadi 
490,7 juta barel, 110,7 juta barel lebih besar dari satu tahun 
sebelumnya.
    Sentimen suram lebih lanjut dipicu oleh harapan bahwa produksi 
minyak akan meningkat di Iran pada 2016 setelah sanksi-sanksi Barat 
dicabut.
(Uu.A026)
Selasa, 22 Desember 2015
Brent capai terendah 11 tahun karena minyak terus merosot
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015












0 komentar:
Posting Komentar