Senin, 07 Desember 2015

Menteri Arief Yahya bertemu Sekjen UN WTO di Madrid

London (ANTARA News) - Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, selama di Madrid mengadakan pertemuan dengan Sekjen Organisasi Pariwisata Dunia PBB atau UN WTO (UN World Tourism Organization) Thaleb Rifai, dan jajaran eksekutif UN WTO di Markas Besar UN WTO di Madrid, Spanyol.

Dalam pertemuan yang sangat substantif Menteri Arief Yahya menyampaikan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kapasitas industri pariwisata dan target jumlah wisatawan mancanegara, dari 10 menjadi 20 juta per-tahun, demikian keterangan dari KBRI Madrid yang diterima Antara London, Senin.

Langkah-langkah tersebut antara lain deregulasi, inovasi dan promosi, meliputi regulasi yang memberikan fasilitas bebas visa kunjungan wisata kepada 90 negara, menghapuskan hambatan CAIT yang membuka pelabuhan di Indonesia bagi kapal (yach, sail) asing.

Selain itu menghapuskan prinsip sabotase kapal pesiar sehingga kapal pesiar asing dapat berlabuh di lima pelabuhan utama Indonesia, Inovasi berupa pengembangan 10 destinasi baru di luar Bali dan promosi melalui berbagai media promosi, baik konvensional maupun non-konvensional berupa digital marketing dan smart destination.

Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta kerjasama UN WTO mengadakan analisa tentang efektifitas kebijakan bebas visa dan penyelenggaraan seminar "Beyond Bali Destinations: Opportunities & Challenges" yang ditanggapi sangat positif Sekjen UN WTO.

Selain itu pihak UN WTO menyatakan langkah yang diambil Pemerintah Indonesia sudah sangat tepat (on the right track) dan Sekretariat UN WTO akan membantu mempromosikannya ke negara-negara anggota UN WTO lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Arief Yahya mengharapkan dukungan UN WTO sebagai calon penerima Penghargaan Pariwisata Dunia (UN WTO Award), untuk tiga kategori inovasi, yakni inovasi yang dilakukan Pemerintah (public policy and governance), Masyarakat (NGO and community) dan Perusahaan (corporate).

Untuk kategori Pemerintah, diusulkan Banyuwangi Jawa Timur dan kategori LSM dan Masyarakat diusulkan Resort Pemuteran di Bali Utara dan kategori Perusahaan diusulkan tiga kegiatan pelestarian lingkungan dan pariwisata yang dilakukan perusahaan penerbangan nasional Garuda Indonesia (Kuta Beach Clean Up, Rewards to Indonesian Teachers, Villages Assistance in Lombok and Bali).

Indonesia mengharapkan UN WTO dapat memilih Indonesia karena Penghargaan UN WTO sangat penting untuk meyakinkan pemangku kepentingan pariwisata di Indonesia pentingnya pembangunan industri pariwisata yang mengindahkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan promosi pariwisata Indonesia di mancanegara.

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015

0 komentar:

Posting Komentar