PBB, Amerika Serikat (ANTARA News) - Sebuah laporan PBB merekomendasikan
bahwa para pemimpin Internet dan media sosial mesti melapor ke PBB
mengenai bagaimana mereka memerangi kelompok-kelimpok seperti ISIS yang
menggunakan "teror digital."
Laporan para pakar yang dirilis Rabu
waktu AS itu menyebutkan bahwa "skala aktivitas digital terkait ISIS
dan kurang lebih, beberapa afiliasi Alqaeda adalah sangat
mengkhawatirkan" dan untuk itu Dewan Keamanan PBB mesti bertindak.
Laporan
itu merekomendasikan bahwa sebuah komite dewan mengundang
perusahaan-perusahaan Internet dan media sosial untuk melakukan briefing
mengenai upaya mereka "mengatasi eksploitasi layanan mereka" oleh
Alqaeda, ISIS dan sekutu-sekutunya.
Para pakar mengatakan bahwa
"pertumbuhan teror digital definisi tinggi" sudah menjadi "kecenderungan
yang mencemaskan" setelah para pendukung ISIS secara reguler
menggunakan Facebook, Twitter dan YouTube untuk menyebarluaskan
propagandanya kepada pengikut mudanya.
ISIS telah merilis
video-video pemenggalan dan kejahatan-kejahatan lainnya yang mengguncang
dan menyebarkan ketakutan, sedangkan penggunaan luas mereka pada
akun-akun Twitter telah membantu mereka merekrut kaum muda yang
berpotensi direkrut.
Laporan para pakar itu menyebutkan bahwa
"ruang digital adalah alam dalam mana ancaman mungkin dihadirkan oleh
para jihadis di masa mendatang."
Kantor polisi Eropa, Europol,
pekan ini mengumumkan rencana membangun unit polisi baru yang bertugas
memindai Internet untuk propaganda IS, demikian AFP.
Kamis, 25 Juni 2015
PBB ingin bos-bos Internet tumpas "teror digital"
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar