KRI Banda Aceh (ANTARA News) - KRI Banda Aceh 593, Minggu pagi,
melanjutkan pelayaran Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 dari Pelabuhan
Soekarno Hatta, Makassar, ke Pelabuhan Sorong, Papua, dengan kecepatan
10 knots.
Wartawan Antara Indra Arief Pribadi yang mengikuti pelayaran KRI
Banda Aceh itu melaporkan ekspedisi dilanjutkan setelah Ketua Tim
Ekspedisi Nusantara Jaya Letnan Kolonel (P) Heri Prihartanto memimpin
apel sekitar 183 relawan dan perwakilan dari berbagai instansi.
Ratusan relawan dan perwakilan itu antara lain dari Bank Indonesia,
Kementerian Koordinator Maritim, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Pemuda dan Olahraga dan juga sejumlah instansi swasta.
Pelayaran hingga pelabuhan Sorong akan ditempuh dalam waktu selama
tiga hari dan 12 jam, sehingga KRI Banda Aceh diperkirakan tiba di
Pelabuhan Sorong pada Rabu pukul 21.00 Waktu Indonesia Timur.
"Pelayaran ini bertujuan meningkatkan akses konektivitas ke
pulau-pulau terdepan. Kita prioritaskan untuk menyampaikan bantuan
seperti alat belajar dan bantuan logistik lain dari berbagai pihak yang
akan kita transportasikan ke pulau-pulau terdepan," katanya.
Instansi koordinator dari ekspedisi ini adalah TNI AL, Kemenko
Kemaritiman, dan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Turut
andil dalam kegiatan pemberian bantuan, layanan penukaran uang, dan
sosialisasi penggunaan rupiah di wilayah perbatasan adalah Bank
Indonesia.
"Kami ingin memastikan bahwa uang-uang yang beredar di wilayah
perbatasan adalah uang rupiah dengan kondisi yang layak," kata Asisten
Direktur Departemen Komunikasi BI Karsono.
KRI Banda Aceh dalam ekspedisi ini telah berlayar dari Pelabuhan
Tanjung Priok, Jakarta pada 1 Juni lalu. Rute pelayaran dari Jakarta
menuju Makassar, Sorong, Saumlaki, Kupang, dan kembali ke Jakarta pada
26 Juni 2015.
Dalam ekspedisi ini, BI membawa modal penukaran uang sebesar Rp15 miliar.
Selain peserta dari instansi pemerintah, maupun non-pemerintah,
ekspedisi ini juga melibatkan sekitar 180 relawan telah turut berlayar
dari Jakarta.
Rencananya, ekspedisi ini akan melewati 22 provinsi dan 12 pulau terpencil di berbagai wilayah perbatasan.
KRI Banda Aceh merupakan kapal yang dibuat BUMN Indonesia PT. PAL pada 2010. Kapal bertipe Landing Platform Dock ini memiliki panjang 125 meter dan lebar 22 meter dengan kecepatan maksimum 14 knots.
KRI Banda Aceh juga dikenal sebagai salah satu kapal TNI AL yang
berhasil mengevakuasi korban-korban kecelakaaan pesawat AirAsia QZ8501
yang jatuh di Selat Karimata, Desember 2014.
Senin, 08 Juni 2015
KRI Banda Aceh lanjutkan ekspedisi ke Sorong
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar