Senin, 01 Juni 2015

Timutiwa Choir akan pentas di Hello Indonesia di Trafalgar Square

London (ANTARA News) - Kelompok paduan suara manula Indonesia Timutiwa Choir yang anggotanya berusia diatas 50 tahun tidak ketinggalan unjuk kebolehan dalam acara Hello Indonesia yang akan digelar di alun alum kota London, Trafalgar Square,pada tanggal 7 Juli mendatang.

Pada acara Hello Indonesia kami akan menampilkan lima lagu yaitu Prau Layar, Burungkakaktua, Medley Alatipang Walang Kekek, Sigulempong dan Sajojo (solo), ujar Pelatih dan juga bertindak sebagai Konduktor Timutiwa Choir, Donny Soemarsaid kepada Antara London, Senin.

Dikatakannya keikutsertaan Timutiwa dalam Hello Indonesia London 2015 diprakarsai Kuntari Nirwandar dan Iesye Kausar yang selalu giat dan aktif mencari kesempatan pentas di berbagai event, nasional dan internasional, sekaligus mengemban misi utama memperkenalkan dan mempromosikan seni budaya Indonesia lewat Lagu-lagu daerah.

Timutiwa kali ini diwakili 10 penyanyi putri penggiat paduan suara karena meskipun keterbatasan waktu dan hal-hal lainnya, Timutiwa Ladies Singers tetap mempersiapkan diri secara serius dan sebaik mungkin dengan berlatih rutin lagu-lagu daerah, koreografi setiap lagu, merancang kostum daerah yang dikenakan agar misi dan representasi keragaman budaya dapat disajikan.

"Kami juga berusaha untuk mendapatkan sponsor atau bantuan dana, namun hampir semua biaya lawatan ke London dibiayai sendiri oleh peserta," ujarnya menambahkan persiapannya tidak terlalu rumit karena lagu yang akan di bawakan sudah sering ditampilkan.

Menurut Donny, paduan suaranya mixed choir, yang terdiri dari kaum ibu dan bapak-bapak yang memiliki empat suara sopran, alto, tenor dan bass, namun pada penampilan di acara Hello Indonensia , hanya menampilkan Ladies Singers karena kaum bapak-bapak nya pada sibuk.

Donny Soemarsaid mengatakan tujuan kami adalah turut peran serta dalam promosi kebudayaan Ind di dunia international, dan menambah pengalaman di isia lanjut kami.

Timutiwa Choir akronim dari Tidak Muda dan Tidak Tua, dibentuk 16 Februari 2007 dengan komposisi suara: Sopran, Alto, Tenor dan Bass (SATB) oleh Kuntari Nirwandar, Iesye Kausar, Utiek Aznur dengan penasehat: DR. Kausar, kala itu sebagai Dirjen Otonomi Daerah Depdagri dan DR. Sapta Nirwandar yang menjabat sebagai Sekjen Depbudpar.

Hampir semua anggota Timutiwa yang meraih berbagai penghargaan diantaranya Top Silver Diploma pada, World Choir Championship Korea adalah alumni berbagai SMA di Yogyakarta.

Pada awalnya Timutiwa didirikan untuk mengikuti Lomba Paduan Suara Lagu-lagu daerah pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (BudPar) April 2007, dimana Timutiwa yang baru terbentuk dan pertama kali berkompetisi meraih Juara II untuk kategori Organisasi Umum.

Kemenangan yang tidak terduga ini memberi motivasi Timutiwa untuk terus menekuni Paduan Suara dengan berlatih serius dan rutin, serta mengikuti berbagai Lomba Paduan Suara baik tingkat Nasional maupun Internasional.

Disamping itu Timutiwa juga aktif mengadakan konser, pentas, berkolaborasi dengan Paduan Suara lain disertai misi untuk mempromosikan dan mengangkat seni budaya Indonesia lewat lagu-lagu daerah. Keberhasilan Timutiwa adalah berkat Motto kerja sama dan kerja keras bersama-sama, serta dukungan yang sangat besar dari para pembina.

Anggota Timutiwa yang akan unjuk kebolehan di Hello Indonesia terdiri atas Donny Soemarsaid (Conductor), Kuntari Sapta, Iesye Kausar, Delya Tarigan, Isdiati Isdarmadi, Yake Ayip, Evy Sudarsono, Utiek Aznur, Emmy Amulati, Astuty Kristianto, dan Nurlela Winarno.

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015

0 komentar:

Posting Komentar