Balige, Sumut, (ANTARA News) - Situs budaya "Mual Jabi-jabi" di pusat
Kota Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, membutuhkan
sentuhan optimal pelaku industri pariwisata, karena potensial
meningkatkan perekonomian warga serta berpeluang mendongkrak Pendapatan
Asli Daerah (PAD).
"Situs ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi objek wisata
sejarah dan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung," kata
Ketua Laskar Adat Toba Samosir (Tobasa), Jumarar Napitupulu di Balige,
Senin.
Mual Jabi-jabi, dulunya merupakan sebuah Sumur yang memiliki mata
air sangat jernih dan diyakini sering digunakan untuk "maranggir" (mandi
sakral) raja-raja, lokasinya bersebelahan dengan kantor Dinas
Pariwisata Tobasa,.
Konon, kata Jumarar, pahlawan nasional Raja Sisingamangaraja XII pernah maranggir di
Mual Jabi-jabi yang berlokasi di belakang tugu Jenderal D.I. Panjaitan
sekitar 245 kilometer dari Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara itu.
Mual Jabi-jabi itu hingga sekarang masih ada, meskipun kondisinya
sangat tidak terawat, karena sudah jarang digunakan akibat keberadaan
pompa air dan tersedianya perusahaan air minum daerah.
Padahal, warisan leluhur Raja Sonakmalela dari keturanan Raja
Bonani Onan Pardede itu dianggap cukup sakral dan memiliki nilai sejarah
dalam perjuangan melawan penjajah Belanda serta pernah dijadikan
sebagai markas besar (tangsi polisi militer) di Balige.
Menurut Jumarar, jika situs budaya itu dikelola dan ditata dengan
baik sesuai nilai estetika, pasti popularitasnya tidak kalah dengan
objek-objek wisata lainnya di Indonesia, sehingga lokasi dimaksud dapat
dijadikan sebagai destinasi andalan Kabupaten Tobasa.
"Peran para pelaku industri pariwisata sangat penting dalam
mengembangkan potensi wisata Mual Jabi-jabi ini, sekaligus meneruskan
tona atau pesan para leluhur agar tetap melestarikan warisan budaya,"
katanya.
Kepala Disbudpar Tobasa Ultri Sonlahir Simangunsong mengungkapkan,
cukup banyak objek wisata andalan potensial di kabupaten tersebut, serta
dinilai memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat sekitarnya
Potensi pariwisata di kabupaten yang terletak di bagian tengah
propinsi Sumatera Utara itu, umumnya mengetengahkan keindahan Danau Toba
serta panorama alam.
"Pariwisata Tobasa perlu terus dibenahi secara holistik, dengan
mengoptimalkan wisata budaya, wisata rohani serta wisata minat khusus,"
sebut Ultri.
Rabu, 03 Juni 2015
Tempat mandi para raja di Balige terlantar
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar