Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Khatibul
Umam Wiranu saat melakukan kunjungan kerja sebagai anggota DPR RI, tidak
akan lupa membawa makanan kesukaannya.
Apa makanan kesukaan anggota Komisi VIII DPR RI itu? Pete atau jengkol
"Saya
penggemar pete dan jengkol. Selalu saya bawa bila ke luar kota. Istri
selalu sediakan dan sudah menaruhnya dalam tas saya," kata Khatibul Umam
Wiranu saat bincang-bincang ringan dengan ANTARA News, Jakarta, Senin.
Kegemarannya
pada pete dan jengkol sudah sejak kecil. Karena di belakang rumahnya di
Desa Jombor, Kec Cilongok, Kab Banyumas, Jawa Tengah terdapat pohon
pete dan jengkol.
"Bapak saya nanam pohon pete dan jengkol di
belakang rumah. Keluarga saya juga suka jengkol dan pete. Jadi sejak
kecil saya dah terbiasa makan pete dan jengkol," tutur Umam.
Lalu
bagaimana Umam Wiranu yang sekarang menjadi anggota DPR RI, yang
sekarang berkantor di Gedung DPR RI, menjadi pejabat negara dan bertemu
banyak orang? Apakah kesukaannya terhadap pete dan jengkol hilang begitu
saja. Tidak. Bahkan ia berburu pete atau jengkol ke pasar pagi yang ada
di Depok bersama istri tercinta.
"Hari Sabtu atau Minggu pagi,
saya pergi sama istri ke pasar pagi Depok, Beji. Saya beli pete dalam
jumlah banyak dan jengkol. Terlebih saat mau ke luar kota. Kalau hari
biasa, misalnya makan siang di kantor (Gedung DPR RI), saya pesan kepada
staf saya agar ada pete atau jengkol," sebutnya.
Pria yang mampu
menghabiskan sekitar 20 papan pete dalam seminggu itu tidak peduli
dengan aroma tak sedap yang dikeluarkan dari mulut ataupun urine setelah
makan pete atau jengkol meskipun dirinya akan bertemu dengan dengan
banyak orang.
"Gampang kok ngilangin aroma tak sedap sehabis
makan pete atau jengkol, minum saja kopi, dijamin hilang aroma tak sedap
itu. Makanya saya tidak pusing setelah makan pete atau jengkol karena
penawar aroma tak sedap itu hanya kopi. Kopi menghilangkan segala aroma
tak sedap. Kalau di rumah, istri dah tahu apa yang harus dikerjakan
kalau saya makan pete atau jengkol, menyiram kloset dengan cairan kopi,"
kata Umam.
Untuk pete sendiri, politisi Partai Demokrat itu
lebih senang makan mentah, tanpa diolah (digoreng atau digulai).
Sedangkan untuk jengkol, ia lebih memilih jengkol yang sudah
dikeprek/ditumbuk sehingga menjadi pipih.
"Pete itu paling enak
dimakan mentah, tidak diolah. Setelah itu, makan sedikit kulitnya
sebagai penetralisir. Kalau makan durian, makan saja bijinya sedikit,
untuk penetralisir agar tidak pusing atau sebagainya," kata Umam.
Hingga
sekarang, Umam mengaku tidak ada masalah dengan kesehatanya sama
sekali. "Orang-orang pada takut makan jengkol karena bisa jengkolan
(urine berwarna keruh dan saluran kemih merasa sakit saat buang air
kecil karena kebanyakan makan jengkol). Alhamdulillah, hingga saat ini,
tidak masalah," pungkas mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Senin, 01 Juni 2015
Khatibul Umam selalu bawa pete atau jengkol setiap keluar kota
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar