Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sedang
mengkaji pembentukan dana stabilisasi untuk memperkuat mitigasi
perlambatan ekonomi serta antisipasi terhadap kemungkinan datangnya
krisis.
"Kita menyiapkan skemanya, ini bukan dana cadangan besar, tapi dana
khusus untuk melakukan stabilisasi, untuk emergency. Ini masih konsep,
jadi belum kita lakukan dalam waktu dekat," katanya di Jakarta, Rabu
malam.
Menkeu mengatakan konsep dana stabilisasi ini akan mendukung skema
"Bond Stabilization Framework" (BSF) yang selama ini menjadi salah satu
mitigasi pemerintah ketika terjadi pembalikan arus modal yang bisa
mengganggu kestabilan pasar.
BSF merupakan kerangka kerja yang memuat mekanisme koordinasi
unit-unit terkait di lingkungan Kementerian Keuangan dengan BUMN
Asuransi dan Penjaminan dibawah koordinasi Kementerian BUMN dalam
melakukan pembelian Surat Berharga Negara.
Selain menyiapkan BSF, pemerintah juga telah menyiapkan Crisis
Management Protocol (CMP) berupa peringatan dini, untuk menghadapi
krisis di sektor keuangan dan mengurangi tekanan yang melanda keuangan
negara.
Pemerintah juga menyiapkan pinjaman siaga yang berasal dari mitra
multilateral sebagai upaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas ekonomi makro secara komprehensif senilai 5,5 miliar dolar
AS.
"BSF ini merupakan framework tapi ini bukan akhir, karena tahapan
selanjutnya adalah fund (yang saat ini sedang dalam kajian). Ini yang
masih kita pikirkan formatnya," kata Menkeu menjelaskan.
Menkeu pun belum bisa memastikan seperti apa skema dari dana
stabilisasi yang salah satu sumbernya berasal dari APBN ini, meskipun
konsep awalnya berasal dari dana abadi yang disimpan dalam akun khusus
serta dapat dipergunakan ketika keadaan mendesak.
"APBN paling hanya menambahkan kalau perlu, tapi sementara kita
belum sampai kesana. Kita baru bicara framework dulu, itu saja belum
pernah terpakai (mitigasinya). Kita masih memastikan framework berjalan
kalau diperlukan," jelasnya.
Pemerintah mempunyai kebijakan jangka pendek untuk memitigasi
ketidakpastian perekonomian global dengan mendorong realisasi sumber
pembiayaan berdenominasi valas melalui penerbitan SUN serta mengaktifkan
skema BSF dengan meningkatkan partisipasi BUMN dalam menjaga
likuiditas.
Saat ini, kondisi perekonomian nasional sedang mengalami ujian
terkait fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta kinerja
IHSG yang belum kokoh dalam menghadapi tekanan eksternal terkait
ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed.
Untuk itu, pemerintah merumuskan ide dana stabilisasi ini untuk
memperkuat skema mitigasi yang telah ada seperti BSF dan CMP sebagai
upaya menghadapi gejolak perekonomian global, dan langkah antisipasi
untuk menjaga ketahanan fundamental perekonomian dalam negeri.
Kamis, 11 Juni 2015
Menkeu kaji dana stabilisasi sebagai antisipasi krisis
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar