Kamis, 03 September 2015

Petani Lebak panen 8 ton/hektare dengan teknologi jejer legowo

Lebak (ANTARA News) - Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meningkatkan produktivitas panen sebanyak 8 ton gabah kering pungut per hektare melalui program optimalisasi lahan (oplah).

"Kami panen tahun ini produktivitas panen meningkat dan cukup menguntungkan bagi pendapatan petani," kata Ketua Kelompok Tani Bojongneros Desa Banjarsari Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak Hamzah di Lebak, Rabu.

Peningkatan produktivitas panen itu setelah petani menerapkan teknologi jejar legowo.

Selama ini, jejar legowo cukup membantu produksi pangan.

Sebab, sebelumnya produksi panen rata-rata sebanyak 5,9 ton gabah kering pungut (GKP).

Namun, kini produktivitas padi hingga mencapai 8 ton GKP/hektare.

"Kami terus mengembangkan teknologi jejar legowo guna mendongkrak produktivitas pangan juga pendapatan petani," katanya.

Menurut dia, saat ini tanaman padi yang memasuki musim panen dari musim tanam Mei 2015.

Pengembangan tanaman padi itu dibantu oleh pemerintah melalui program Oplah yang diluncurkan Kementerian Pertanian.

"Kami minta petani agar melirik bidang usaha pertanian pangan," katanya. Menurut dia, apabila produktivitas panen meningkat hingga 8 ton GKP/hektare maka dipastikan keuntungan petani cukup tinggi hingga mencapai Rp25 juta/hektare dengan akumulasi harga gabah Rp4.600 kilogram.

Karena itu, pihaknya mendorong anggota petani agar mengembangkan teknologi jejar legowo tersebut.

"Kami cukup beruntung musim panen pada program Oplah seluas 20 hektare itu," katanya.

Begitu juga petani di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, Rohman mengatakan saat ini petani di wilayahnya mengalami kekeringan akibat dampak kemarau berkepanjangan.

Namun, pihaknya bersama anggota petani setempat terus mengoptimalkan pembinaan agar produksi padi meningkat.

"Kami berharap ke depan Lebak menjadi sentra lumbung pangan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan selama ini produktivitas pangan di daerah ini relatif bagus.

Karena itu, pihaknya terus mengoptimalkan pelatihan SDM dan pembinaan bagi petani.

"Kami minta petani terus meningkatkan produktivitas pangan," katanya.

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015

0 komentar:

Posting Komentar