Selasa, 12 April 2016

Dolar melemah tertekan penurunan harapan kenaikan suku bunga

New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menurunkan harapan kenaikan suku bunga sebelum pertengahan tahun, menyusul pernyataan-pernyataan "dovish" para pejabat Federal Reserve baru-baru ini.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,28 persen menjadi 93,973 pada akhir perdagangan.

Dengan tidak adanya data penting yang keluar pada Senin, para investor masih mencerna komentar-komentar terbaru dari para pembuat kebijakan bank sentral AS.

Kepala Cabang Fed New York, William Dudley mengatakan pada Jumat bahwa pendekatan hati-hati dan bertahap untuk kenaikan suku bunga adalah tepat, mengutip risiko-risiko terhadap perekonomian AS tetap miring ke sisi negatifnya.

Kata-kata Dudley menggemakan risalah pertemuan The Fed terbaru, menurunkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada semester pertama tahun ini.

Menurut risalah dari pertemuan kebijakan moneter Fed Maret yang dirilis pada Rabu, "banyak peserta mengungkapkan pandangan bahwa situasi ekonomi dan keuangan global masih menimbulkan risiko-risiko negatif yang cukup besar."

"Banyak indikasi bahwa risiko global meningkat dan kemampuan asimetris kebijakan moneter untuk menanggapi mereka dijamin hati-hati," risalah menyatakan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1409 dolar dari 1,1396 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4247 dolar dari 1,4115 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7610 dolar dari 0,7551 dolar.

Dolar dibeli 107,97 yen Jepang, lebih rendah dari 108,37 yen di sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9542 franc Swiss dari 0,9541 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2897 dolar Kanada dari 1,2995 dolar Kanada, demikian Xinhua.

(T.A026)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 komentar:

Posting Komentar