Kamis, 14 April 2016

Saham Wall Street menguat didukung data Tiongkok dan laba JPMorgan

New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street membukukan kenaikan mantap pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena para pelaku pasar menyambut data perdagangan Tiongkok yang kuat dan laba kuartalan JPMorgan Chase yang lebih baik dari perkiraan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 187,03 poin atau 1,06 persen ditutup pada 17.908,28. Indeks S&P 500 berakhir naik 20,70 poin atau 1,00 persen menjadi 2.082,42 dan indeks komposit Nasdaq melonjak 75,33 poin atau 1,55 persen menjadi 4.947,42.

Ekspor Tiongkok dalam denominasi yuan melonjak 18,7 persen tahun ke tahun pada Maret, kenaikan pertama sejak Desember, dibandingkan dengan penurunan 20,6 persen pada Februari dan 6,6 persen pada Januari, angka-angka dari Badan Umum Bea Cukai yang dirilis Rabu menunjukkan.

Sementara itu, impor Tiongkok merosot 1,7 persen, meningkat dari penurunan delapan persen pada Februari.

Saham-saham Tiongkok mengalami reli pada Rabu karena data perdagangan menunjukkan stabilisasi di ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Indeks komposit Shanghai ditutup 1,42 persen lebih tinggi pada 3.066,64 poin.

Pasar ekuitas Eropa juga melonjak pada Rabu. Indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, naik 2,71 persen, sedangkan indeks CAC 40 di Prancis melonjak 3,32 persen.

Sementara itu, JPMorgan Chase pada Rabu melaporkan laba bersih kuartal pertama 2016 sebesar 5,5 miliar dolar AS, atau 1,35 dolar AS per saham, pada pendapatan 24,1 miliar dolar AS. Saham bank AS itu melonjak 4,23 persen menjadi 61,79 dolar AS per saham.

Di sisi ekonomi AS, perkiraan awal penjualan ritel untuk Maret mencapai 446,9 miliar dolar AS, turun 0,3 persen dari bulan sebelumnya, dan 1,7 persen di atas Maret 2015, Departemen Perdagangan AS mengatakan Rabu.

Indeks Harga Produsen untuk permintaan akhir turun 0,1 persen pada Maret, disesuaikan secara musiman, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Rabu. Pada skala yang tidak disesuaikan, indeks permintaan akhir bergerak turun 0,1 persen selama 12 bulan yang berakhir pada Maret, demikian Xinhua melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 komentar:

Posting Komentar