Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
menginginkan agar Kota Jakarta bisa menjadi model pencegahan tindak
pencucian uang melalui kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisa
Transaksi Keuangan (PPATK).
"Kerja sama dengan PPATK ini, saya berharap supaya Jakarta bisa jadi
model pencegahan tindak pencucian uang bagi kota-kota lain di
Indonesia," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Basuki usai
menandatangani nota kesepakatan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
dengan PPATK di Balai Kota DKI pada hari ini.
Dengan adanya kerja sama tersebut, ia juga mengharapkan agar
seluruh transaksi keuangan yang terjadi di lingkungan Pemprov DKI dapat
terus diawasi dengan baik.
"Semua laporan transaksi keuangan akan kami laporkan terus kepada
PPATK. Jadi, kalau ada transaksi yang mencurigakan bisa langsung
diketahui, dan oknumnya langsung ditindak tegas," ujar Basuki.
Senada dengan Basuki, Ketua PPATK Muhammad Yusuf juga berkeinginan
agar perjanjian kerja sama yang ditandatangani dengan Pemprov DKI hari
itu dapat diperluas ke provinsi-provinsi lainnya.
"Jakarta merupakan kota pertama di Indonesia yang bekerja sama
dengan PPATK dalam hal pencegahan tindak pencucian uang. Kami berharap
Jakarta bisa menjadi role model untuk kota-kota yang lain," tutur Yusuf.
Ia mengungkapkan kerja sama tersebut bertujuan untuk melakukan
pencegahan dan penindakan terhadap oknum pejabat yang melakukan
pencucian uang.
"Dengan adanya kerja sama ini, maka kami dapat membantu mewujudkan
Pemprov DKI Jakarta yang bersih dari tindak korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN)," ungkap Yusuf.
Kamis, 22 Januari 2015
Ahok ingin Jakarta jadi model pencegahan pencucian uang
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar