New York (ANTARA News) - Saham-saham AS ditutup hanya naik tipis
pada Selasa setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan
perkiraan pertumbuhan untuk tahun 2015 dan 2015, meningkatkan spekulasi
bahwa bank sentral akan mengambil langkah kebijakan agresif untuk
mendorong ekonomi.
Perkiraan yang lebih rendah mengimplikasikan permintaan lebih sedikit untuk bahan bakar pada 2016, memberikan kontribusi penurunan lain dalam harga minyak, meskipun bullish saham beberapa perusahaan energi utama menjaga sektor ini tetap naik. Indeks energi S&P naik 0,09 persen.
IMF memangkas perkiraan untuk dua tahun itu sebesar 0,3 persen poin dan menyarankan negara maju untuk mempertahankan kebijakan moneter akomodatif untuk menghindari kenaikan suku bunga riil karena minyak yang murah meningkatkan risiko deflasi.
Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan program pembelian obligasi pemerintah pada Kamis besok untuk mendorong ekonomi lesu di kawasan itu.
"Semua merasakan sama bahwa ECB mengecewakan, Anda akan melihat pasar benar-benar agak sulit," kata Ken Polcari, direktur divisi bursa NYSE di O'Neil Sekuritas di New York, dikutip oleh Reuters.
Polcari mengisyaratkan bahwa rencana ECB tersebut telah membuat investor ragu untuk melangkah.
Indeks rata-rata industri Dow Jones (DJI) naik 3,66 poin atau 0,02 persen menjadi 17.515,23, S&P 500 menguat 3,12 poin atau 0,15 persen ke posisi 2.022,54, dan indeks komposit Nasdaq naik 20,46 poin atau 0,44 persen ditutup pada 4.654,85.
Saham Halliburton naik 1,8 persen ke 39,83 dolar dan Baker Hughes terangkat 1,2 persen menjadi 57,26 dolar.
Morgan Stanley melaporkan penurunan 81 persen pendapatan dari perdagangan sekuritas pendapatan-tetap, mata uang dan komoditas, meskipun laba naik karena penurunan tajam biaya legal. Saham Morgan Stanley merosot 0,4 persen menjadi 34,75 dolar.
Setelah bel penutupan pasar, saham Netflix mencatatkan kenaikan 12,1 persen menjadi 391 dolar setelah membukukan kenaikan pendapatan kuartalan 26,3 persen, sementara saham IBM turun 1,6 persen ke posisi 154,51 dolar.
Volume transaksi moderat, dengan sekitar 7,2 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS, dan rata-rata 7,29 miliar sepanjang bulan ini, menurut BATS Global Markets, demikian mengutip Reuters.
Perkiraan yang lebih rendah mengimplikasikan permintaan lebih sedikit untuk bahan bakar pada 2016, memberikan kontribusi penurunan lain dalam harga minyak, meskipun bullish saham beberapa perusahaan energi utama menjaga sektor ini tetap naik. Indeks energi S&P naik 0,09 persen.
IMF memangkas perkiraan untuk dua tahun itu sebesar 0,3 persen poin dan menyarankan negara maju untuk mempertahankan kebijakan moneter akomodatif untuk menghindari kenaikan suku bunga riil karena minyak yang murah meningkatkan risiko deflasi.
Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan program pembelian obligasi pemerintah pada Kamis besok untuk mendorong ekonomi lesu di kawasan itu.
"Semua merasakan sama bahwa ECB mengecewakan, Anda akan melihat pasar benar-benar agak sulit," kata Ken Polcari, direktur divisi bursa NYSE di O'Neil Sekuritas di New York, dikutip oleh Reuters.
Polcari mengisyaratkan bahwa rencana ECB tersebut telah membuat investor ragu untuk melangkah.
Indeks rata-rata industri Dow Jones (DJI) naik 3,66 poin atau 0,02 persen menjadi 17.515,23, S&P 500 menguat 3,12 poin atau 0,15 persen ke posisi 2.022,54, dan indeks komposit Nasdaq naik 20,46 poin atau 0,44 persen ditutup pada 4.654,85.
Saham Halliburton naik 1,8 persen ke 39,83 dolar dan Baker Hughes terangkat 1,2 persen menjadi 57,26 dolar.
Morgan Stanley melaporkan penurunan 81 persen pendapatan dari perdagangan sekuritas pendapatan-tetap, mata uang dan komoditas, meskipun laba naik karena penurunan tajam biaya legal. Saham Morgan Stanley merosot 0,4 persen menjadi 34,75 dolar.
Setelah bel penutupan pasar, saham Netflix mencatatkan kenaikan 12,1 persen menjadi 391 dolar setelah membukukan kenaikan pendapatan kuartalan 26,3 persen, sementara saham IBM turun 1,6 persen ke posisi 154,51 dolar.
Volume transaksi moderat, dengan sekitar 7,2 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS, dan rata-rata 7,29 miliar sepanjang bulan ini, menurut BATS Global Markets, demikian mengutip Reuters.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar