London (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)
Paris minta kepada seluruh masyarakat Indonesia baik para pelajar maupun
turis yang sedang berlibur di Prancis agar meningkatkan kewaspadaan
dan senantiasa berhati-hati saat berada di sekitar kantor media, pusat
perbelanjaan, tempat ibadah, tempat wisata, transportasi umum, dan
tempat keramaian lainnya.
Atase Politik KBRI Patis Minister Conseiller, Arifi Saiman kepada Antara London, Rabu malam minta agar orang tua senantiasa memonitor keberadaan anak-anaknya, menyusul terjadinya serangan teroris di kantor media Charlie Hebdo.
Arifi Saiman mengatakan ia juga telah berkomunikasi dengan polisi Paris untuk mengetahui adanya korban dari kalangan WNI namun Alhamdulillah tidak ada.
Dikatakannya Pemerintah Prancis telah menetapkan situasi siaga/waspada keamanan Alerte Attentat (tingkat tertinggi) untuk wilayah Ile-de-France, setelah serangan bersenjata mengakibatkan korban jiwa masyarakat sipil dan polisi Prancis di Kantor Tabloid Charlie Hebdo, Paris, 07 Januari.
Sehubungan dengan hal tersebut, bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili atau sedang berada di Paris dan sekitarnya (Ile-de-France) kiranya agar meningkatkan kewaspadaan dan senantiasa berhati-hati.
Sekiranya terdapat hal-hal yang memerlukan bantuan darurat, WNI dapat menghubungi KBRI Paris melalui telepon +33(0)145030760 (fixed line) dan +33(0)621122109 (mobile) 24 jam.
Sementara itu Ade Kadarisman, mahasiswa S3 Komunikasi, Universite Paris 2 Pantheon Assas, juga mengharapkan rekan rekannya sesama mahasiswa di Paris untuk sementara waktu menghindari daerah Elyses, dan sekitarnya.
Menurut Ade Kadarisman, suasana Paris saat ini masih mencekam menyusul tewasnya 12 orang terdiri dari jurnalis dan polisi dalam aksi baku tembak dengan teroris di Jalan/sekitar markas redaksi Charlie Hebdo (11eme arr) sepanjang pukul 11h30 - 14h00 CET.
Ade juga minta rekan-rekannya sesama pelajar dan mahasisa untuk menghindari lokasi kejadian di kawasan distrik 11 (11 eme arrondisement) dan pusat-pusat keramaian dan pro aktif memantau media dan memperhatikan himbauan KBRI dalam beberapa hari kedepan.
Dikatakannya mantan Presiden Sarkozy menyebutnya "Tragedi Nasional".
Ade Kadarisman juga mengharapkan teman-temannya untuk tenang, tidak reaktif, dan memantau media di i-Tele n BFM Live & media lainnya dan untuk saling mengingatkan.
Atase Politik KBRI Patis Minister Conseiller, Arifi Saiman kepada Antara London, Rabu malam minta agar orang tua senantiasa memonitor keberadaan anak-anaknya, menyusul terjadinya serangan teroris di kantor media Charlie Hebdo.
Arifi Saiman mengatakan ia juga telah berkomunikasi dengan polisi Paris untuk mengetahui adanya korban dari kalangan WNI namun Alhamdulillah tidak ada.
Dikatakannya Pemerintah Prancis telah menetapkan situasi siaga/waspada keamanan Alerte Attentat (tingkat tertinggi) untuk wilayah Ile-de-France, setelah serangan bersenjata mengakibatkan korban jiwa masyarakat sipil dan polisi Prancis di Kantor Tabloid Charlie Hebdo, Paris, 07 Januari.
Sehubungan dengan hal tersebut, bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili atau sedang berada di Paris dan sekitarnya (Ile-de-France) kiranya agar meningkatkan kewaspadaan dan senantiasa berhati-hati.
Sekiranya terdapat hal-hal yang memerlukan bantuan darurat, WNI dapat menghubungi KBRI Paris melalui telepon +33(0)145030760 (fixed line) dan +33(0)621122109 (mobile) 24 jam.
Sementara itu Ade Kadarisman, mahasiswa S3 Komunikasi, Universite Paris 2 Pantheon Assas, juga mengharapkan rekan rekannya sesama mahasiswa di Paris untuk sementara waktu menghindari daerah Elyses, dan sekitarnya.
Menurut Ade Kadarisman, suasana Paris saat ini masih mencekam menyusul tewasnya 12 orang terdiri dari jurnalis dan polisi dalam aksi baku tembak dengan teroris di Jalan/sekitar markas redaksi Charlie Hebdo (11eme arr) sepanjang pukul 11h30 - 14h00 CET.
Ade juga minta rekan-rekannya sesama pelajar dan mahasisa untuk menghindari lokasi kejadian di kawasan distrik 11 (11 eme arrondisement) dan pusat-pusat keramaian dan pro aktif memantau media dan memperhatikan himbauan KBRI dalam beberapa hari kedepan.
Dikatakannya mantan Presiden Sarkozy menyebutnya "Tragedi Nasional".
Ade Kadarisman juga mengharapkan teman-temannya untuk tenang, tidak reaktif, dan memantau media di i-Tele n BFM Live & media lainnya dan untuk saling mengingatkan.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar