Nunukan (ANTARA News) - Tokoh masyarakat menyoroti penetapan tapal batas
Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kaltara semestinya berdasarkan
hasil perjanjian "Stadblad" antara Inggris dan Kerajaan Bulungan.
Abdul Wahab Kiak, salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Nunukan
di Nunukan, Selasa menerangkan, mengenai masalah tapal batas Indonesia
dengan Malaysia di daerah itu khususnya di Pulau Kayu Mati tidak boleh
hanya melibatkan pihak-pihak yang tidak mengetahui sejarah.
Selama ini, katanya, pemerintah Indonesia tidak pernah melibatkan
masyarakat adat yang lebih mengetahui kondisi wilayah tersebut dalam
penentuan tapal batas, sehingga banyak patok perbatasan di Kabupaten
Nunukan ini tidak sesuai lagi dengan posisi awalnya, termasuk di Pulau
Kayu Mati yang berhadapan dengan Pulau Nunukan itu.
Perjanjian antara Kerajaan Inggris yang menjajah Malaya (Malaysia)
dengan Kerajaan Bulungan yang menguasai Pulau Kalimantan bagian utara
termasuk sebagian wilayah Negeri Sabah, Malaysia dikenal dengan
perjanjian "Stadblad" pada 1891, lengkap dengan koordinatnya.
Patok perbatasan yang dibangun pemerintah Kerajaan Inggris berada
pada 4 derajat 10 menit tepatnya sebelum persimpangan sungai di
tengah-tengah pulau yang tak berpenghuni itu.
"Aneh juga, penetapan tapal batas negara (Indonesia-Malaysia) tidak
pernah melibatkan masyarakat adat yang lebih mengetahui masalah sejarah
penetapan tapal batas itu. Makanya banyak patok perbatasan di Kabupaten
Nunukan yang telah bergeser dari posisi awalnya," ujar Abdul Wahab Kiak
yang juga mantan anggota DPRD Nunukan periode 2004-2009 ini.
Pernyataan Kerajaan Bulungan untuk berintegrasi dengan Indonesia
saat itu disaksikan oleh Mr Klipis dari Belanda yang menjajah Indonesia
dengan Sugandha (alm) perwakilan dari TNI, kata Abdul Wahab Kiak.
Ia mengungkapkan, banyaknya tapal batas yang diklaim Malaysia selama
ini termasuk Pulau Ligitan dan Sipadan yang telah dikuasainya boleh
jadi akibat ketidaktahuan pemerintah Indonesia terhadap sejarah.
Padahal, katanya, dalam perjanjian "Stadblad" telah sangat jelas
disebut titik-titik patok perbatasan Indonesia dengan Malaysia lengkap
dengan koordinatnya berdasarkan wilayah kekuasaan Kerajaan Inggris
dengan Kerajaan Bulungan tempo dulu.
Rabu, 28 Januari 2015
Tapal batas Indonesia-Malaysia harus sesuai "Stadblad"
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar