Jakarta (ANTARA News) - BNPT menerima kunjungan delegasi pemerintah
Tiongkok terkait penangkapan empat warga Tiongkok yang terindikasi
sebagai pelaku teror di Palu, Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BNPT, Saud Usman
Nasution di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan upaya agar terorisme tidak masuk ke Indonesia.
Tindakan pencegahan tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tapi
BNPT juga menjalin kerjasama dengan negara-negara lain, baik secara
bilateral, regional maupun internasional.
Untuk kerjasama bilateral, BNPT melakukan kerjasama dengan
Tiongkok dan Philipina. Dengan Tiongkok dan Philipina, BNPT melakukan
penjajakan dan tindak lanjut kerjasama melalui Memorandum of
Understanding (MoU).
Selain dengan kedua negara tersebut, BNPT
juga menjajaki kerjasama dengan negara lain seperti Spanyol, Brazil,
Saudi Arabia, Yaman, Malaysia, Thailand dan Uzbekistan.
"Juga briefing dan kesadaran ancaman terorisme kepada perwakilan
perusahaan internasional yang beroperasi di Indonesia. BNPT juga
menerima kunjungan pimpinan lembaga, penegak hukum termasuk intelijen
dan perwakilan kedutaan asing yang ada di Indonesia," kata Saud.
Sementara itu, untuk kerjasama regional dan multilateral, BNPT
berperan aktif dalam sejumlah pertemuan regional dan multilateral
seperti Global Counter Terrorism Forum.
Juga, kata Saud,
Indonesia menjadi Ketua Counter Terrorism Task Force (CTTF) yang
kemudian menjadi Counter Terrorism Working Groups (CTWG) tahun
2013-2014.
"Serta terakomodasinya kepentingan Indonesia dalam pertemuan 1st
APEC CTWG Meeting dan SOM Steering Committee on Ecotech di Ningbo,
Tiongkok, 2nd APEC CTWG Meeting, Secure Trade in APEC Region Conference
di Beijing dan 3rd APEC CTWG Meeting di Beijing," kata Saud.
Sedangkan kerjasama Internasional soal terorisme, Saud
menjelaskan, BNPT melakukan monitoring penanggulangan terorisme yang
dilakukan oleh organisasi internasional di Indonesia, yakni United
Nations Office on Drug an Crime (UNODC) dan United Nations Interegional
Crime and Justice Reseach Institute (UNICRI).
"Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan institusi terkait
di Indonesia dalam mendorong kerjasama regional maupun multilateral di
bidang yang menjadi kepentingan Indonesia khususnya dalam kerjasama
pemberantasan pendanaan terorisme, Foreign Terrorist Fighter, yaitu
dengan PPATK," katanya.
BNPT juga menyiapkan RUU Ratifikasi, Convention Against the
Taking of Hostages dan RUU Convention on the Prevention and Punishment
of Crimes Against Internationally Protected Persons including Diplomatic
Agent. Selain itu, BNPT juga membidangi lahirnya Ratifikasi Convention
for the Suppression of Act of Nuclear Terrorism.
Jumat, 30 Januari 2015
BNPT terima delegasi Tiongkok terkait terorisme di Palu
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar