Antalya (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Tiongkok sepakat
meningkatkan kerja sama bidang ekonomi dan keuangan termasuk bantuan
negara itu untuk menambah dukungan likuiditas kepada RI.
"Banyak yang dibahas, antara lain tindak lanjut pertemuan
sebelumnya, mengenai likuiditas support dari Tiongkok, termasuk adanya
tambahan 20 miliar dolar AS," kata Presiden Jokowi di Hotel IC Santai
Antalya Turki, Minggu malam.
Menurut Presiden, kedua negara juga menyepakati upaya peningkatan
investasi yang akhirnya akan memberi tambahan kapital masuk.
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana menyebutkan Presiden Jokowi
pada Minggu ini sekitar pukul 15.45 Waktu setempat melakukan pertemuan
bilateral dengan Presiden RRT Xi Jin Ping.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di sela-sela KTT G-20 ini, kedua
pimpinan sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan
keuangan. Disamping itu, dibahas pula sejumlah isu keuangan global yang
menjadi perhatian KTT G-20 kali ini.
Presiden Jokowi menyambut baik komitmen Pemerintah RRT untuk
membantu sektor keuangan Indonesia melalui pendanaan bagi perbankan
Indonesia dan liquidity support.
Selain itu, Presiden Jin Ping menyampaikan kesiapan Pemerintah RRT
untuk meningkatkan Bilateral Currency Swap Arrangement yang diberikan
kepada Indonesia menjadi sekitar 20 miliar dolar AS.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga meminta dukungan Presiden
Jin Ping agar pejabat Indonesia yang kompeten dapat masuk dalam
manajemen puncak Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) serta
keinginan Indonesia untuk menempatkan kantor regional pertama AIIB di
Jakarta.
Sementara itu, terkait masalah global, Presiden Jokowi menyampaikan
rencana Indonesia untuk mendorong reformasi arsitektur keuangan global
di G20, seperti yang telah disampaikannya pada Konferensi Asia Afrika
lalu.
Reformasi ini segera dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan pada
sistem keuangan internasional antara negara maju dan negara berkembang.
Senin, 16 November 2015
Indonesia-Tiongkok sepakat tingkatkan kerja sama ekonomi-keuangan
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar