Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo melalui aktivitas blusukan
ke Pulau Sumatera menyambangi para petani di Lampung, Selasa (25/11),
dan berencana melanjutkan kunjungan ke kampung nelayan tradisional di
Bengkulu, Rabu (26/11).
"Kita tidak ingin negara dibanjiri impor," kata Presiden Jokowi kepada para petani di Sentra Padi Trimuljo, Lampung, Selasa.
Untuk itu, menurut Jokowi, pemerintah bakal mengupayakan agar ketergantungan terhadap komoditas pangan juga dikurangi.
Dengan demikian, Presiden Jokowi menginginkan agar para petani di
berbagai daerah juga dapat meningkatkan jumlah produksinya.
Ketergantungan terhadap impor pangan juga pernah disoroti oleh Presiden Joko Widodo beberapa kali.
"Kita negara agraris tapi semua impor, beras, jagung, kedelai,
gandum, garam, sayur dan buah. Komoditas apa yang kita tidak impor? Saya
sedih," kata Presiden saat menerima peserta kursus reguler Lembaga
Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan dalam jangka waktu tiga sampai empat tahun
mendatang Indonesia harus mencapai swasambada pangan antara lain beras,
jagung dan kedelai.
Sedangkan pada Rabu (26/11) esok, Presiden diagendakan menyambangi kampung nelayan tradisional di Pantai Bengkulu.
Terkait dengan sumber daya ikan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti sebelumnya, menyatakan, eksploitasi pihak asing berupa
pencurian terhadap sumber daya perikanan di kawasan perairan Indonesia
harus dicegah dan ditangkal guna mengembalikan marwah maritim.
"Sudah saatnya marwah maritim diwujudkan dengan tidak membiarkan
pihak asing leluasa menangkap ikan dan memanfaatkan sumber daya pesisir,
kelautan, dan pulau-pulau kecil kita," kata Susi Pudjiastuti.
Menurut dia, ekosistem dan sumber daya alam pesisir bersifat rentan
terhadap perubahan sehingga mudah mengalami kerusakan. Kerusakan
tersebut dapat diakibatkan oleh adanya interaksi antara faktor eksternal
dan internal.
Jika kerentanan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil tidak
dipertimbangkan dalam pengelolaannya, lanjutnya, maka dicemaskan akan
muncul konflik antara kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya alam
untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan pembangunan ekonomi jangka pendek
dengan kebutuhan generasi akan datang.
Rabu, 26 November 2014
Presiden Jokowi sambangi petani Lampung dan nelayan Bengkulu
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar