Batam (ANTARA News) - Suara tembakan terdengar bersahutan di kawasan
Markas Komando Brigade Mobil Polda Kepri di Tembesi, Kota Batam, Rabu
malam.
Wartawan Antara di lokasi kejadian melaporkan, pengguna jalan raya
tetap melintas depan Mako Brimob baik dari arah Jembatan Barelang maupun
simpang Tembesi walaupun suara tembakan dari arah Mako Brimob terdengar
lantang.
"Sekitar pukul 17.00 WIBi telah terdengar suara tembakan, saya
langsung tiarap di bawah pohon depan Mako Brimob. Hingga pukul 19.00 WIB
masih terdengar suara tembakan," ujar Joko Sulistyo, fotografer Antara.
Ia mengatakan, masyarakat yang melintas umumnya berkendaraan roda empat sehingga tidak terlalu mendengar suara tembakan.
"Saya sangat terkejut sampai bertiarap. Ada juga beberapa rekan
wartawan lain dengan saya, akhirnya kami lari berlindung di Lapas Batam
yang bersebelahan dengan Mako Brimob," ungkap Joko.
Menurut dia, masih ada empat wartawan media lokal yang terjebak
dalam Mako Brimob karena mereka tadi sore masih bersama Wakil Gubernur
Kepri Soerya Respationo.
Keempat wartawan tersebut yakni Dedi dari koran Haluan Kepri, Zabur
Tribun Batam, Tizar Batam Today dan Coky dari koran Sindo.
"Mereka masih di ruang Kasat Brimob dijaga banyak anggota yang
bersenjata. Kata mereka lampu di Mako Brimob sengaja dimatikan dan Wagub
Kepri masih di sana. Saya masih berteleponan dengan rekan media yang
didalam," ungkap Joko.
Wagub Kepri pada Rabu sore mengunjungi Mako Brimob Polda Kepri dan
melihat kerusakan markas tersebut akibat aksi keributan antara anggota
Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134 Tuah Sakti TNI AD yang terjadi pada
Rabu pagi.
Awalnya kunjungan Wagub Kepri berlangsung aman, hingga kemudian tiba-tiba kembali terjadi tembak-menembak.
Dalam kunjungannya, Wakil Gubernur Kepri juga berupaya
mendamaikan hubungan antara Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134 Tuah
Sakti TNI AD yang sempat terlibat keributan di provinsi itu.
Kamis, 20 November 2014
Tembakan bersahutan di Mako Brimob Batam
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar