Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar
Tandjung meminta agar Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang
akan di gelar pada 30 November - 3 Desember 2014 di Bali ditunda guna
menghindari situasi yang tak kondusif dan perpecahan.
"Demi menghindari pertentangan yang tak kondusif yang bisa mengarah
perpecahan sebaiknya waktu pelaksanaan Munas IX pada 30 November - 3
Desember 2014 ditunda," katanya kepada para wartawan seusai mengadakan
pertemuan dengan para anggota Dewan Pertimbangan Partai di rumahnya,
Jakarta Selatan, Kamis malam.
Pertemuan yang digelar di Rumah Akbar tersebut dimulai sekitar pukul
20.00 WIB dan berakhir menjelang tengah malam. Pertemuan dihadiri oleh
para Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar diantaranya Mahadi
Sinambela dan MS Hidayat. Namun, MS Hidayat tampak keluar lebih dulu
sekitar pukul 22.40 WIB.
Akbar mengatakan Dewan Pertimbangan akan mengambil langkah aktif
memediasi para pihak yang bertikai. Akbar juga menyatakan, dengan
pengunduran waktu Munas diharapkan lebih mematangkan materi Munas.
Seperti diberitakan, Partai Golkar dilanda kekisruhan saat Theo L
Sambuaga yang memimpin rapat pleno secara tiba-tiba memutuskan Munas
Golkar pada 30 November-3 Desember 2014 di Bali. Hal ini memicu
penolakan sejumlah pihak terhadap keputusan tersebut.
Keputusan tersebut dinilai sepihak sejumlah politisi Golkar. Para
pihak yang tidak bersepakat, dimotori Wakil Ketua Umum Partai Golkar
Agung Laksono kemudian membuat Presidium Penyelamat Partai Golkar.
Agung Laksono yang menjadi Ketua Presidium mengatakan tim itu
beranggotakan sejumlah tokoh senior seperti Priyo Budi Santoso,
Hajriyanto Y Thohari, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang, Lauren Siburian,
Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, dan Ibnu Munzir.
Sementara Kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical)
beserta Sekjen Idrus Marham mendukung keputusan tersebut dan menegaskan
akan tetap menyelenggarakan Munas di Bali tiga hari lagi.
Jumat, 28 November 2014
Akbar Tanjung minta Munas Golkar ditunda untuk hindari perpecahan
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar