Kendari (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa
kebijakan tentang poros maritim telah memancing perhatian para pemimpin
negara-negara sahabat.
Hal itu disampaikan oleh Presiden di Kendari, Sulawesi Tenggara,
Kamis, saat menghadiri Musyawarah Nasional (munas) Keluarga Alumni
Universitas Gadjah Mada (Kagama).
"Feeling saya mengatakan, mereka sudah grogi duluan. Karena harus
sadar dua pertiga wilayah Indonesia wilayah air, karena sudah lama tidak
memperhatikan itu," katanya.
Menurut Presiden, para pemimpin negara-negara sahabat seperti
Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Australia dan Tiongkok bergantian
menanyakan tentang poros maritim dan tol laut.
Ia mengatakan selaku pemain baru dalam forum Kerjasama Ekonomi Asia
Pasifik (APEC) telah menerima banyak permintaan pertemuan dari para
pemimpin ekonomi Asia Pasifik, antara lain Presiden Rusia Vladimir Putin
dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Tidak jauh-jauh dari poros maritim dan tol laut. Ngomong sana kemari akhirnya itu lagi," katanya.
Presiden mengaku telah banyak pihak yang menyatakan ingin melakukan
kerja sama, antara lain Tiongkok yang telah dua kali menyampaikan
keinginannya.
"Mereka punya jalur sutera maritim abad 21, kita punya poros maritim.
Mereka ingin itu dikerjasamakan. Saya sampaikan kalau kerja sama kita
untung kamu untung. Untungmu berapa, untung kita berapa," ujarnya.
Kepala Negara selama dua hari, 5-6 November, melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sulawesi.
Jumat, 07 November 2014
Presiden sebut pemimpin dunia tertarik poros maritim
Editor: Ruslan Burhani
0 komentar:
Posting Komentar