Beijing (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo akan mengusung agenda
konektivitas maritim atau tol laut dalam pertemuan puncak Forum Kerja
Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing, Tiongkok.
"Maritime connectivity
saja, tol lautnya saja. Tol laut hanya merupakan satu komponen dari
komponen-kompenen poros maritim," kata Sekretaris Kabinet Andi
Widjajanto di sela-sela rangkaian pertemuan APEC, Minggu malam.
Ia mengatakan bahwa saat Indonesia menjadi tuan rumah APEC pada 2013 salah satu proposal Indonesia memang terkait konektivitas.
Menurut Seskab, dalam tiga tahun akan dikembangkan 24 pelabuhan, empat di antaranya pada 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemerintah tengah membahas usulan
mempertemukan konsep tol laut Indonesia dengan gagasan jalur sutera abad
21 Tiongkok.
"Kalau gagasan jalur sutera abad 21 Tiongkok kan proyek
infrastruktur, pertama jalur darat trans-Siberia, dari Moskow sampai
Shanghai. Kedua, konektivitas maritim dari Afrika sampai Hindia,
lompatnya di India, Bangladesh, Myanmar terus masuk ke Selat Malaka atau
lewat selatan yang masuk lewat Selat Lombok, Selat Sunda, ...dari situ,
terus ke utara masuk ke Laut Tingkok Selatan," katanya.
Tiongkok, tambah Seskab, memang sudah lama mempunyai program itu
yang menghubungkan tata niaga dari Eropa-Asia Tengah-Asia Timur melalui
darat dan tata niaga serta jalur energi dari Afrika-Asia Selatan-Asia
Timur.
Terkait kondisi di Laut Tiongkok Selatan, ia mengatakan pada
prinsipnya pemerintah mendesak negara-negara pihak mematuhi DOC dan COC.
Indonesia, kata Seskab, sebagaimana tradisi non-blok akan berada di tengah menjadi porosnya.
"Sebenarnya kita hari ini sudah di tengah, kalau bicara tentang data
perdagangan, tata niaga, energi dunia, sebagian besar lewat perairan
kita. Hanya saja, selama ini karena kita tidak punya infrastruktur
maritim yang memadai, kita jadi wilayah transit, kapal-kapal besar
numpang lewat dan mengandalkan hub-nya. Hub Singapura, Jepang,
Australia," katanya.
Di masa mendatang, ia menambahkan, Indonesia harus bisa menjadi pemain utama bukan tempat numpang lewat.
Seskab juga mengatakan dengan adanya konektivitas maritim maka
hub-hub yang selama ini ada akan terbantu dan terhindar dari kelebihan
kapastitas.
Ia menggarisbawahi kerja sama dengan negara-negara di kawasan
seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam hingga ke Tiongkok dan
AS.
Senin, 10 November 2014
Indonesia usung konektivitas maritim di APEC
Editor: Suryanto
0 komentar:
Posting Komentar