Jakarta (ANTARA News) - Festival tari internasional bertajuk Indonesian
Dance Festival (IDF) kembali digelar untuk ke-12 kalinya pada 4-9
November 2014 di Jakarta.
"IDF tahun ini mengambil tema Expand yang berarti meluas,
mengjangkau, melakukan kemungkinan baru," ujar Direktur IDF Maria
Darmaningsih di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa malam (4/11).
Berkaitan dengan tema tersebut, IDF 2014 mencoba memproduksi sendiri
karya kolaborasi sesama seniman Indonesia maupun dengan seniman
mancanegara.
Salah satu karya kolaborasi bertajuk "Roro Mendut" karya koreografer
beraliran neo-klasik Jawa Retno Maruti dan penata visual Nindityo
Adipurnomo dipilih sebagai karya pembuka IDF 2014.
"Proses produksinya memakan waktu enam bulan, tentang visual,
dramaturnya, musiknya itu dilakukan pembahasan dan latihan
terus-menerus," kata Maria.
Maria menjelaskan akan ada satu karya kolaborasi seniman Belgia,
Arco Renz, dengan koreografer muda asal Padangpanjang, Ali Sukri, yang
akan ditampilkan pada malam penutupan 9 November mendatang.
Festival tari dua tahunan yang berlangsung selama lima hari ini
didukung oleh peserta dari tujuh negara yaitu Jepang, Tiongkok, Korea,
Singapura, Jerman, Prancis, dan Belgia.
Program Baru
Selain program yang sudah biasa disajikan dalam tiap penyelenggaraan
IDF, tahun ini salah satu festival tari tertua di Asia ini juga
melaksanakan dua program baru yaitu Young Potential Coreographer (YPC)
dan LAB.
"16 koreografer muda berbakat kami fasilitasi untuk menonton,
mempelajari, meningkatkan apresiasi, dan mengetahui perkembangan tari di
dunia," tutur Maria.
Para koreografer muda itu, lanjutnya, berasal dari berbagai daerah
di Indonesia seperti Aceh, Palembang, Riau, Lampung, Jogja, Surabaya,
Solo, Semarang, Makasar, Bandung, Jakarta, dan Bali yang terpilih
melalui rekomendasi dari para koreografer senior dan kurator.
"Untuk penyelenggaraan IDF berikutnya, mereka diharapkan dapat
menampilkan karya dalam program Showcase yang khusus diperuntukkan bagi
koreografer muda," ujar maestro tari Jawa ini.
Sedangkan LAB merupakan program yang dibuat untuk menyajikan karya
yang masih dalam proses penggarapan dengan tujuan untuk melihat
bagaimana pengembangan konsep sebuah karya hingga perwujudannya melalui
kerja studio.
Maria menjelaskan bahwa keseluruhan agenda IDF 2014 yaitu
pertunjukan, seminar, diskusi, master class, YPC, LAB, dan pameran
sejarah IDF berlangsung di beberapa tempat di Jakarta yaitu Taman Ismail
Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta, Institut Kesenian Jakarta, Goethe
Haus, dan Teater Salihara.
"Saya ingin ke depannya koreografer Indonesia juga memberi warna
baik di Indonesia atau di dunia internasional karena sebenarnya potensi
kita banyak sekali, tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak,"
katanya.(*)
Rabu, 05 November 2014
"Roro Mendut" buka Indonesian Dance Festival 2014 di Jakarta
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar