Beijing (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memaparkan
konsep poros maritim yang diusung pemerintahannya dalam pertemuan puncak
Asia Timur (East Asia Summit) di Myanmar, 12-13 November.
"Presiden akan menggunakan KTT Asia Timur untuk menjelaskan dengan
lengkap komponen-komponen dari poros maritim dunia, jadi di Myanmar,"
kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Beijing, Minggu malam.
Forum EAS adalah forum yang mewadahi sepuluh negara Asia Tenggara
--Indonesia, Myanmar, Vietnam, Brunei, Thailand, Laos, Kamboja,
Singapura, Filipina dan Malaysia-- dengan delapan mitranya yaitu Korea
Selatan, Jepang, Tiongkok, AS, Rusia, Selandia Baru, Australia dan
India.
Sementara itu dalam pertemuan puncak Forum Kerja Sama Ekonomi Asia
Pasifik (APEC) di Beijing, Tiongkok, Presiden hanya akan menyampaikan
mengenai konektivitas maritim atau tol laut.
"Maritime connectivity saja, tol lautnya saja. Tol laut hanya
merupakan satu komponen dari komponen-kompenen poros maritim," katanya.
Ia mengatakan bahwa saat Indonesia menjadi tuan rumah APEC pada 2013 salah satu proposal Indonesia memang konektivitas.
Menurut Seskab, dalam tiga tahun akan dikembangkan 24 pelabuhan, empat diantaranya pada 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah membahas
usulan mempertemukan konsep tol laut Indonesia dengan gagasan Jalur
Sutera abad 21 Tiongkok.
"Kalau gagasan Jalur Sutera abad 21 Tiongkok kan proyek
infrastruktur, pertama jalur darat Trans-Siberia, dari Moskow sampe
Shanghai. Kedua, konektivitas maritim dari Afrika sampai Hindia,
lompatnya di India, Bangladesh, Myanmar terus masuk ke Selat Malaka atau
lewat selatan yang masuk lewat Selat Lombok, Selat Sunda,...dari
situ,terus ke utara masuk ke Laut Tingkok Selatan," katanya.
Tiongkok, tambah Seskab, memang sudah lama mempunyai program itu
yang menghubungkan tata niaga dari Eropa-Asia Tengah-Asia Timur melalui
darat dan tata niaga dan jalur energi dari Afrika-Asia Selatan-Asia
Timur.
Presiden Joko Widodo selama sembilan hari melakukan kunjungan kerja
ke tiga negara untuk menghadiri pertemuan puncak APEC di Tiongkok, ASEAN
di Myanmar dan G20 di Australia.
Senin, 10 November 2014
Presiden Jokowi paparkan konsep poros maritim di EAS Myanmar
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar