Jakarta (ANTARA News) - Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan
sebaiknya masyarakat tidak sibuk mengurusi urusan simbolik seperti
pengosongan kolom agama di kartu tanda penduduk (KTP), karena yang
menjadi poin penting adalah bagaimana mengembangkan toleransi antarumat
beragama.
"Sebenarnya ya kita ini sibuk yang sifatnya simbolik. Sebenarnya
ada atau nggak ada (pengosongan kolom agama), berpengaruh nggak ke
kehidupan toleransi, ke dalam kemajuan bangsa," ujar Ridwan Kamil seusai
menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Dialog Demokrasi: Dari Daerah Untuk Indonesia" dalam rangka ulang tahun ke-15 The Habibie Center, di Jakarta, Selasa malam.
Dia mengatakan masyarakat jangan terlampau sibuk mengurusi kosmetik
atau penampakan bagian luar suatu hal, melainkan harus berpikir cara
mengembangkan nilai-nilai utama seperti tolerasi, kemajuan dan
kebudayaan.
"Jangan energi habis hanya membahas isi penampakannya saja," ujar dia.
Dia mengatakan di Bandung terdapat kepercayaan Sunda Wiwitan.
Menurut dia, selama hal itu menjadi suatu keyakinan dan tidak merugikan
maka tidak ada masalah.
Ridwan sendiri mengaku tetap akan mengisi kolom agama di kartu
tanda penduduk miliknya sesuai agama yang dianutnya yakni islam. Namun
dia meminta pengosongan atau pengisian kolom agama tidak terlalu menjadi
urusan yang berlarut-larut.
Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri membebaskan masyarakat
yang memiliki kepercayaan di luar agama yang dijamin pemerintah, untuk
mengosongkan kolom agama di KTP-nya. Hal ini banyak menuai komentar dari
berbagai pihak.
Rabu, 12 November 2014
Ridwan: jangan sibuk urusan simbolik kolom agama
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014
0 komentar:
Posting Komentar