Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta awal pekan ini menguat.
Rupiah
pada Senin sore ditransaksikan menguat 50 poin menjadi 12.747 per dolar
AS dari posisi akhir pekan sebelumnya 12.797 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Tbk Tony Prasetyantono mengatakan bahwa
derasnya aliran dana investasi asing ke pasar keuangan Indonesia menjadi
salah satu pendorong bagi mata uang rupiah menguat.
"Asing masuk ke dalam negeri membawa dolar AS sehingga membuat
tekanan jual rupiah berkurang yang pada akhirnya menopang mata uang
domestik," ujarnya.
Menurut dia, aliran dana asing yang masuk ke dalam negeri karena
dipicu fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat, inflasi pada tahun
ini diperkirakan hanya mencapai 5 persen dan defisit neraca perdagangan
terus membaik. Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan
Indonesia pada Januari 2015 surplus 710 juta dolar AS.
Ia menambahkan bahwa kebijakan pemerintah yang fokus dalam
pengembangan infrastruktur akan menopang perekonomian domestik. Dana
infrastruktur Indonesia pada tahun ini meningkat menjadi sekitar Rp282
triliun.
Di sisi lain, Tony Prasetyantono meyakini bahwa tingkat suku bunga bank sentral AS (Fed rate) juga tidak akan naik terlalu tinggi pada tahun ini karena dapat membahayakan bagi perekonomian Amerika Serikat sendiri.
Sementara itu, Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman
Leong mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar yang masih melakukan aksi
ambil untung terhadap dolar AS menjadi salah satu faktor pemicu nilai
tukar rupiah kembali menguat.
Ia menambahkan cukup kuatnya ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia akan memangkas tingkat suku bunga acuan (BI rate) menjadi
salah satu pemicu mata uang rupiah mengalami kenaikan terhadap dolar
AS. Sedianya, Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) akan dilakukan pada
pertengahan pekan ini.
Menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini rupiah berada pada
12.742, lebih kuat dibanding posis akhir pekan lalu 12.769 per dolar AS.
Selasa, 17 Februari 2015
Rupiah menguat ke 12.700 per dolar AS
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar