Jakarta (ANTARA News) - Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan
Olahraga dalam pertemuan rutin, Rabu mengundang sejumlah pemain
profesional, salah satunya Bambang Pamungkas atau Bepe untuk membahas
gaji pemain yang kerap kali diabaikan oleh klub.
"Kami mengundang pemain profesional, ada Bambang Pamungkas, Greg
Nwokolo dan Leo Sutanto. Kami ingin mendengar suara dari sisi pemain
terkait klub yang belum membayarkan gaji pemainnya," kata juru bicara
Tim Sembilan Gatot Dewa Broto usai pertemuan rutin di Kantor Kemenpora
di Jakarta.
Gatot mengatakan kompetisi sepak bola Indonesia Super League (ISL)
yang sebentar lagi digulirkan, nyatanya menyisakan beberapa masalah
apalagi banyak klub divisi utama yang belum membayar gaji pemain musim
lalu.
Oleh karenanya, Tim Sembilan pun mengundang Badan Olahraga
Profesional Indonesia (BOPI) dan Asosiasi Pesepak Bola Profesional
Indonesia (APPI) agar status tunggakan pembayaran pada klub tidak
terulang kembali seperti dua musim terakhir.
Dalam rapat rutin keempat ini, Tim Sembilan, BOPI, APPI, dan PT Liga
selaku penyelenggara ISL sepakat untuk tidak memberikan rekomendasi
pada klub yang belum menyelesaikan tunggakannya sampai 13 Februari ini
sehingga klub tersebut tidak diperbolehkan ikut bermain pada kompetisi
musim 2015.
"Kami sudah sepakat dengan PT Liga untuk tidak memberikan izin.
Rekomendasi penyelenggaraan pada PT Liga tidak akan keluar jika klub
masih memiliki tunggakan gaji pemain. Kalau tidak ada rekomendasi, klub
tersebut tidak bisa ikut kompetisi," kata Ketua Umum BOPI Muhammad Noor
Aman.
Selain itu, Tim Sembilan menegaskan regulasi perizinan klub harus diimplementasikan secara penuh dan bertahap.
"Di klub lisensi itu mengatur masalah kecukupan finansial. Selama
ini lisensi tidak pernah diterbitkan sepenuhnya karena terlalu banyak
toleransi yang diberikan. Akibatnya, klub mengabaikan masalah gaji
pemain. Memang tidak secara drastis dilakukan, namun ada kemajuan," kata
Gatot yang juga menjabat Deputi V Kemenpora bidang Harmonisasi dan
Kemitraan itu.
Sebagai langkah jangka panjang, Tim Sembilan bersama BOPI dan APPI
juga merekomendasikan agar klub yang berlaga di ISL memiliki jaminan
bank untuk menghindari penunggakan gaji pemain.
"Jangan sampai sebuah klub mengontrak pemain asing kemudian
menggulirkan mereka ikut kompetisi, tapi dananya cekak. Harus ada
jaminan bank. Jika bermasalah, bank wajib menutupi masalah keuangan
tersebut. Tidak ada lagi cerita klub yang gagal bayar," kata Gatot
menambahkan.
Kamis, 05 Februari 2015
Tunggak gaji pemain klub tak direkomendasi ikut ISL
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar