Jakarta (ANTARA News) - Laki-laki dengan aksen kental Inggris
yang tampil dalam empat video pemenggalan ISIS telah diidentifikasi
sebagai Mohammad Emwazi, seorang laki-laki kelahiran Kuwait yang besar
di London. Dia diberi nama sebutan perang (nom de guerre) Jihadi John selama ini.
Laman
berita CNN, dikutip di Jakarta, Kamis, menyatakan, nama asli Johadi
John itu dikonfirmasi kepada Washington Post dan Reuter melalui telefon
seorang teman dekatnya. Satu kelompok pejuang HAM Inggris yang bisa
menghubungi Emwazi sebelum dia berangkat ke Suriah juga menyatakan
mereka yakin Jihadi John itu adalah Emwazi.
Akan
tetapi, Kepolisian Metropolitan London menolak mengonfirmasi bahwa
laki-laki itu Emwazi sebagaimana dilaporkan Reuters dan Washington Post.
"Kami
sebelumnya meminta media massa jangan berspekulasi tentang rincian
investigasi kami karena ada manusia lain yang hidupnya tengah menghadapi
resiko besar," kata Komandan Komando Kontra Terorisme Kepolisian
Metropolitan London, Richard Walton, sebagaimana dinyatakan www.cnn.com.
"Kami
tidak akan mengonformasi identitas seseorang pada tahapan ini atau
memberi pembaruan perkembangan penyelidikan kontra terorisme kami," kata
Walton.
Jihadi John diketahui telah muncul
sebagai laki-laki yang mengenakan pakaian hitam-hitam dengan gantungan
pistol kulit di bahu serta penutup muka dan kepala yang juga berwarna
hitam. Sudah enam warga negara-negara Barat yang telah dieksekusi dia
memakai belati.
Dalam empat video yang
diluncurkan ISIS itu, dia selalu memegang belati itu memakai tangan
kirinya dan berdiri di sisi kiri korban yang diposisikan berdiri di atas
lututnya. Korban Jihadi yang dipublikasikan adalah Abdul-Rahman Kassig
(Amerika Serikat), John Foley (Amerika Serikat), David Haines (Inggris),
dan Alan Henning (Inggris).
Mereka berempat
bernasib sama dengan korban lain ISIS, yaitu Herve Gourdel (Prancis),
John Cantle (Inggris), dan Steven Sotloff (Amerika Serikat).
Daftar
itu masih ditambah warga negara Jepang, Kenji Goto dan seorang
rekannya. Dialah yang berkata-kata dalam video korban dari Jepang itu
tentang tebusan 200 juta dolar Amerika Serikat untuk menyelamatkan
keduanya. Semua korban ISIS itu memakai baju yang sama, baju coverall berwarna oranye.
Emwazi
diketahui berasal dari keluarga menengah dan meraih gelar sarjana pada
bidang program komputer, diyakini pergi ke Suriah pada 2012 di mana dia
akhirnya bergabung dengan ISIS. Oleh laman www.cnn.com, dia dilaporkan sebagai laki-laki yang wajah, perawakan, dan suaranya sangat "sudah dikenal".
Seorang
petinggi Yayasan Asia Pasifik, Sajjan Gohel, menyatakan, sudah menjadi
rahasia terbuka bahwa intelijen Amerika Serikat dan Inggris sudah paham
bahwa John Jihadi itu adalah Mohammed Emwazi, yang memiliki bentuk mata
sayu dengan bulu mata lebat.
Akan tetapi,
seorang bekas petinggi CIA menyatakan, sekali identitas asli seorang
teroris diungkap maka sangat besar kemungkinan dia akan bersembunyi
permanen untuk kemudian menghilang. Laman www.cnn.com mendeskripsikan Jihadi sebagai seorang laki-laki yang lebih suka menghindari kontak mata dengan perempuan dalam percakapan.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar