Pamekasan (ANTARA News) - Direktur Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ) Muhlis
Ali menyatakan, penunjukan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon
Kapolri baru oleh Presiden RI Joko Widodo merupakan keputusan bijak
dalam mengatasi krisis kepercayaan dan menengahi konflik institusi
KPK-Polri.
"Pilihan Presiden menunjuk calon Kapolri baru Komjen Pol Badrudin
Haiti adalah pilihan yang sangat tepat. Pak Badrodin adalah jenderal
senior di lingkugan Polri, saat ini menjabat Wakapolri dan pernah
menjabat sebagai Kapolda di beberapa Provinsi," kata Muhlis Ali dalam
rilis yang disampaikan kepada Antara, Jumat pagi.
Muhlis Ali menyatakan, Badrodin adalah sosok pribadi yang dikenal
santun, kalem, akan tetapi tegas, serta relatif tidak bermasalah. Sosok
ini, kata dia, mampu membangun komunikasi baik dengan institusi penegak
hukum lainnya.
Sehingga, kata Muhlis Ali, di bawah kepemimpinan Badrodin Haiti itu,
institusi Polri akan lebih disegani, apalagi komitmen terhadap
penegakan supremasi hukum pria tersebut, tidak diragukan lagi.
"Kebijakan Presiden menunjuk Badrodin Haiti sebagai Calon Kapolri
dan Pak Taufiqurrahman Ruki sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK akan
saling melangkapi, bahkan, saya meyakini kedua lembaga ini akan kembali
kuat dan berwibawa di mata publik Indonesia," kata mantan Ketua DPD
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) asal Madura ini.
Selain itu, sambung Muhlis yang juga Ketua Umum Himpunan Generasi
Muda Madura (Higemura) ini, keduanya memang dikenal memiliki komitmen
kuat terhadap penegakan supremasi hukum.
Konflik yang terjadi antara KPK dan Polri dan menyita perhatian
publik selama ini, menurut dia, sebenarnya merupakan persoalan personal
pejabat KPK dan Polri. Sehingga memilih sosok yang bebas dari persoalan
hukum untuk memegang kendali di dua institusi itu, merupakan
keniscayaan.
"Publik juga telah mengetahui bagaimana rekan jejak Pak
Taufiqurrahman Ruki saat menjadi pimpinan KPK sebelumnya. Dia mampu
bekerja sama dengan institusi aparat penegak hukum lain secara baik,"
kata Muhlis Ali.
"Demikian juga dengan dua komisioner KPK lainnya, yakni Indriyanto
Seno Adji dan Johan Budi SP menurut hemat kami, masih terpercaya,"
katanya menambahkan.
Mantan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal
Bangkalan, Madura ini lebih lanjut menyatakan, dirinya keputusan
Presiden RI Joko Widodo memilih Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon
Kapolri Baru dan Taufiqurrahman Ruki sebagai pimpinan KPK menggantikan
Abramad Samad bukan tanpa alasan dan berdasarkan masukan dari semua
pihak, termasuk tim sembilan dan Wantimpres.
"Mari kita dukung kebijakan ini, dan yang perlu saya sampaikan,
bahwa masa depan bangsa yang kuat dan bermartabat melalui penegakan
supremasi hukum adalah cita ideal yang harus kita perjuangkan. Harapan
publik saat ini bagaimana agar institusi penegak hukum bisa saling
membantu dan bekerja sama demi terwujudnya penegakan supremasi hukum
yang ideal," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo, Rabu (18/2), memutuskan mengajukan Komjen Pol
Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri baru menyusul pencalonan Komjen Pol
Budi Gunawan menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat.
"Untuk menciptakan ketenangan, memenuhi kebutuhan Polri, dan segera
dipimpin oleh seorang Kapolri definitif maka hari ini kami usulkan
Komjen Badrodin Haiti untuk mendapatkan persetujuan DPR sebagai
Kapolri," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta kala itu.
Dalam kesempatan itu, Presiden meminta calon Kapolri Komjen Budi
Gunawan yang sudah mendapat persetujuan dari DPR, untuk terus memberikan
kontribusi terbaik agar Polri makin profesional dan dipercaya
masyarakat.
"Kontribusi itu dapat dilakukan dalam posisi dan jabatan apapun yang nantinya diamanahkan kepadanya," kata Presiden.
Sementara itu, terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) Abraham Samad dan Bambang Widjojanto serta kekosongan satu
pimpinan KPK, Presiden mengatakan akan mengeluarkan keppres
pemberhentian sementara dua pimpinan KPK itu.
"Kemudian akan dikeluarkan perppu untuk pengangkatan sementara
anggota pimpinan KPK demi keberlangsungan kerja di lembaga KPK,"
katanya.
Setelah itu, diikuti penerbitan tiga keppres pengangkatan anggota
sementara pimpinan KPK, yaitu Taufiqurahman Ruki, Indrarto Senoaji, dan
Johan Budi.
Jumat, 20 Februari 2015
Penunjukan Badrodin keputusan bijak Jokowi atasi krisis
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar