Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
memastikan arus investasi Australia dan Brasil tak terganggu atas protes
keras kedua negara terhadap warga negaranya yang dikenakan hukuman mati
kasus narkoba.
"Kalau dilihat dari investasi sebetulnya minat Australia masih
tinggi. Saya garis bawahi, minat Australia untuk investasi di Indonesia
masih tinggi," kata Kepala BKPM Franky Sibarani di sela rapat koordinasi
bidang penanaman modal bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan
Penanaman Modal di Jakarta, Senin.
Menurut Franky, situasi terakhir di mana kedua negara melakukan
protes keras kepada Indonesia atas keputusan hukuman mati kasus
narkotika terhadap warganya tidak membuat para investor menunda
investasi.
"Sejauh ini mereka tidak terlalu melihat kondisi politik seperti
itu. Pasalnya, faktor di dalam negeri Indonesia jauh lebih penting,"
ujarnya.
Kondisi birokrasi yang kini berubah dan stabilitas ekonomi Tanah
Air, menurut Franky, masih jadi pertimbangan utama para investor.
Pertimbangan lainnya, adalah harapan pada pemerintahan Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas kebijakan soal investasi.
"Birokrasi berubah. Kalau dulu kami lebih banyak keluarkan izin,
sekarang kami mereformasi izin itu sendiri. Kemudian, stabilitas ekonomi
dan tentunya terpilihnya Pak Jokowi dan Pak JK tentu memberi harapan
baru soal investasi," katanya.
Atas dasar itulah, lanjut Franky, hingga saat ini belum ada keputusan adanya penghentian investasi.
Terlebih, investasi yang telah ada atau minat baru dipastikan membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa terealisasi.
"Misalnya Proton (perusahaan mobil Malaysia) itu enam bulan saja
mereka harus lakukan studi kelayakan. Pada saat studi kelayakan itu,
setelah diputuskan, itu sulit untuk mundur hanya karena keputusan
politik," katanya.
Ia juga menekankan, hubungan dagang antara Indonesia-Australia dan Indonesia-Brasil sejauh ini masih saling menguntungkan.
Australia menanamkan modal di sektor industri, kelistrikan hingga
pabrik gula. Sementara dengan Brasil, hubungan dagang dilakukan dengan
pembelian pesawat untuk TNI dari negeri Samba itu.
"Bahkan indikasinya investasi Australia akan meningkat. Tapi kalau Brasil, tidak banyak," katanya.
Selasa, 24 Februari 2015
BKPM pastikan investasi Australia-Brasil tak terganggu
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar