Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nusron Wahid memprotes keras iklan
produk elektronik sebuah perusahaan asing di Malaysia karena menggunakan
kalimat yang tak pantas dan melecehkan.
"Ini pelecehan dan bagian dari trafficking. Mereka harus cabut dan minta maaf. Kalau tidak, kita harus ambil tindakan," kata Nusron Wahid dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.
Seperti diketahui, sebuah perusahaan asing di Malaysia menggunakan kalimat "Fire Your Indonesia Maid Now!" (pecat pembantu rumah tangga Indonesia mu sekarang!) dalam iklan produk elektroniknya. Kalimat tersebut dimaksudkan untuk mengajak calon konsumen untuk menggunakan produk Irobot untuk membersihkan lantai dan kolam renang.
Menurut Nusron, perusahaan yang menggunakan kalimat tersebut sudah jelas melecehkan. Kalau memang mereka tidak butuh TKI, seharusnya langsung saja disampaikan.
"Tidak dengan cara membuat iklan yang merendahkan seperti itu. Karena itu, kami minta pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri melalui KBRI di sana (Malaysia) untuk secepatnya menyampaikan protes keras atas penggunaan kalimat dalam iklan yang sudah melampaui batas etika dan kepatutan, bahkan masuk pelecehan," tegas Nusron.
Ia menambahkan seharusnya perusahaan di Malaysia juga menyadari bahwa banyaknya buruh migran dari Indonesia di Malaysia lebih karena adanya praktik trafficking, bukan karena didorong oleh pemerintah Indonesia.
"Hal itu terlihat dari fakta bahwa buruh migran di sana masih banyak yang gajinya rendah dan minim dari segi perlindungan," jelas Nusron.
"Ini pelecehan dan bagian dari trafficking. Mereka harus cabut dan minta maaf. Kalau tidak, kita harus ambil tindakan," kata Nusron Wahid dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.
Seperti diketahui, sebuah perusahaan asing di Malaysia menggunakan kalimat "Fire Your Indonesia Maid Now!" (pecat pembantu rumah tangga Indonesia mu sekarang!) dalam iklan produk elektroniknya. Kalimat tersebut dimaksudkan untuk mengajak calon konsumen untuk menggunakan produk Irobot untuk membersihkan lantai dan kolam renang.
Menurut Nusron, perusahaan yang menggunakan kalimat tersebut sudah jelas melecehkan. Kalau memang mereka tidak butuh TKI, seharusnya langsung saja disampaikan.
"Tidak dengan cara membuat iklan yang merendahkan seperti itu. Karena itu, kami minta pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri melalui KBRI di sana (Malaysia) untuk secepatnya menyampaikan protes keras atas penggunaan kalimat dalam iklan yang sudah melampaui batas etika dan kepatutan, bahkan masuk pelecehan," tegas Nusron.
Ia menambahkan seharusnya perusahaan di Malaysia juga menyadari bahwa banyaknya buruh migran dari Indonesia di Malaysia lebih karena adanya praktik trafficking, bukan karena didorong oleh pemerintah Indonesia.
"Hal itu terlihat dari fakta bahwa buruh migran di sana masih banyak yang gajinya rendah dan minim dari segi perlindungan," jelas Nusron.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar