Cibubur (ANTARA News) - Menpora Imam Nahrawi mengaku telah memperoleh lampu hijau dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melanjutkan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Desa Hambalang, Bogor, Jawa Barat, yang pembangunannya terhenti sejak 2013 karena kasus korupsi.
"Saya baru baca surat dari KPK bahwa Hambalang bisa dilanjutkan asal aspek hukum dan hasil survei berkaitan dengan kontur tanah, bangunan, dan sebagainya itu berjalan lancar," ujarnya usai mengikuti pembukaan Pelatihan Paskibraka Tingkat Nasional Tahun 2015 di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON), Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (29/7) malam.
Menurut dia, kepastian tersebut diperolehnya setelah sebelumnya menanyakan kepada pihak KPK tentang status komplek olahraga yang pembangunannya baru 70-90 persen rampung itu.
"Karena sudah menjadi ranah hukum ya saya tanya ke KPK apakah bangunan itu jadi barang yang disita KPK, ternyata KPK menyatakan tidak," katanya.
Ia berharap seluruh proses survei dan audit bangunan dapat segera diselesaikan sehingga pada 2016 pembangunan komplek olahraga Hambalang bisa mulai dilanjutkan.
Terkait pendanaan, selain berasal dari APBN, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengundang partisipasi pihak swasta untuk terlibat baik dalam bentuk fisik maupun perawatan bangunan di komplek olahraga seluas 33 hektare tersebut.
"Kontraktor sebelumnya menyatakan belum siap melanjutkan, jadi kita harus melakukan upaya-upaya awal baik yang dananya dari APBN atau swasta. Yang jelas komitmen kami, akan kami lanjutkan pembangunan Hambalang," ujarnya.
Sebelumnya, beberapa pejabat Kemenpora telah meninjau satu per satu gedung di komplek olahraga Hambalang.
Dalam kunjungan tersebut, Sesmenpora Alfitra Salamm menilai proyek P3SON ini sangat prospektif untuk dilanjutkan demi perkembangan olahraga nasional, tentunya setelah dilakukan audit resmi terkait kondisi bangunan.
Selain audit, Alfitra juga menekankan pentingnya memprioritaskan SMA dan SMP di P3SON Hambalang yang pembangunan gedungnya sudah hampir 90 persen sehingga sangat layak untuk diteruskan.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar