Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan subsidi
hanya sekitar sembilan persen dari anggaran yang terdapat dalam
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2016.
"Subsidi tahun depan kira-kira hanya 9-10 persen (dari anggaran
pemerintah)," kata Jusuf Kalla dalam acara Arahan dan Dialog dengan
Wapres di Gedung Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas),
Jakarta, Rabu.
Dalam paparan Wapres disebutkan total subsidi mencapai sekitar
sembilan persen dari RAPBN 2016. Jumlah tersebut terbagi atas tiga
persen subsidi BBM, dua persen subsidi listrik, dan empat persen subsidi
nonenergi.
Selain itu, berdasarkan amanat konstitusi/UUD 1945 dan UU 36/2009
tentang Kesehatan didapatkan pembagian yaitu pengeluaran pendidikan 20
persen dan kesehatan 5 persen dari RAPBN.
Sedangkan total anggaran terikat (non-diskresi) mencapai 81 persen
dari RAPBN 2016. Dengan demikian, kendati RAPBN 2016 mencapai Rp2.095
triliun, tetapi 81 persen dari anggaran merupakan anggaran terikat
(non-diskresi), sehingga Pemerintah Pusat hanya mempunyai diskresi
terhadap sekitar 19 persen atau sekitar Rp398 triliun.
Untuk itu, dalam acara bertajuk "Sinkronisasi Perencanaan dan
Penganggaran dalam rangka Pengendalian Pembangunan" itu, Wapres
mengemukakan bahwa kecermatan dan ketepatan dalam implementasi anggaran
merupakan kunci sukses peran APBN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Rabu, 29 Juli 2015
Wapres: subsidi hanya sembilan persen RAPBN 2016
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar