New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama 
lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah beberapa pejabat Federal 
Reserve mengindikasikan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga 
secepatnya pada April.
    Kepala Cabang Federal Reserve Atlanta, Dennis Lockhart, mengatakan 
pada Senin bahwa "ada cukup momentum yang dibuktikan dengan data ekonomi
 untuk membenarkan langkah lebih lanjut di salah satu pertemuan yang 
akan datang, kemungkinan pada pertemuan yang dijadwalkan April."
    Kata-katanya digaungkan oleh Kepala Cabang Federal Reserve San 
Francisco, Fed John Williams. "Bila semuanya tetap sama, dengan asumsi 
segala sesuatu pada dasarnya sama dan aliran data terus sesuai harapan 
dan perkiraan, selanjutnya April atau Juni pasti akan menjadi waktu 
potensial untuk peningkatan suku bunga," kata Williams, Senin.
    Greenback melonjak terhadap mata uang utama lainnya setelah 
komentar-komentar "hawkish" itu. Indeks dolar, yang mengukur greenback 
terhadap enam mata uang utama, naik 0,24 persen menjadi 95,310 pada 
akhir perdagangan.
    Di sisi ekonomi AS, total penjualan "existing-home" (rumah yang 
sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya 
selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales/rumah bekas) 
turun 7,1 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,08
 juta unit pada Februari dari 5,47 juta pada Januari, menurut Asosiasi 
Nasional Makelar Perumahan AS (NAR) pada Senin.
    Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,1248 dolar AS 
dari 1,1270 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 
1,4396 dolar AS dari 1,4480 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7595 
dolar AS dari 0,7602 dolar.
    Dolar AS dibeli 111,86 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,57 yen pada
 sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9697 franc Swiss dari 0,9692 
franc Swiss dan naik tipis menjadi 1,3067 dolar Kanada dari 1,3020 dolar
 Kanada, demikian Xinhua.
(A026)
Selasa, 22 Maret 2016
Dolar AS menguat didorong pernyataan pejabat Fed
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016












0 komentar:
Posting Komentar