Senin, 28 Maret 2016

Trump berpeluang hentikan pembelian minyak AS dari Arab Saudi

Washington (ANTARA News) - Calon pesiden dari Partai Republik Donald Trump kepada "New York Times" mengatakan akan mempertimbangkan Amerika Serikat menghentikan pembelian minyak dari Arab Saudi, kecuali pemerintah Saudi menyediakan pasukan untuk melawan kelompok bersenjata ISIS.

Tanggapan Trump pada Jumat itu termasuk dalam wawancara panjang tentang kebijakan luar negerinya, yang diterbitkan surat kabar itu pada Sabtu dan menjadi jawaban atas pertanyaan tentang apakah, jika terpilih sebagai presiden, ia akan menghentikan pembelian minyak dari sekutu Amerika Serikat kecuali mereka menyediakan pasukan lapangan untuk melawan kelompok bersenjata ISIS.

"Jawabannya adalah, mungkin ya," kata Trump, menurut salinan wawancara itu.

Trump pernah mengatakan Amerika Serikat harus memperoleh ganti dari negara yang mereka beri perlindungan, bahkan dari negara dengan sumber daya banyak seperti Arab Saudi, penghasil utama minyak.

"Namun, tanpa kita, Arab Saudi tidak akan ada untuk waktu yang lama, "kata Trump kepada New York Times.

Trump juga menyebutkan dalam wawancara itu Mayor Jenderal Gary Harrell, Mayor Jenderal Bert Mizusawa dan Laksamana Charles Kubic yang telah pensiun sebagai penasihat kebijakan luar negeri tambahan untuk lima nama yang disebutkan awal pekan ini yang dikritik sebagai tidak jelas.

Trump menuai pertanyaan mengenai keengganannya untuk mengungkapkan siapa penasehat kampanyenya. Dia mengatakan kepada Times ia bersedia memikirkan kembali aliansi tradisional Amerika Serikat jika ia menjadi presiden, demikian Reuters.

(G003)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 komentar:

Posting Komentar