Jember (ANTARA News - Banjir akibat luapan sejumlah sungai
menggenangi rumah warga di beberapa lokasi dan sejumlah ruas jalan di
Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa sore hingga malam hari.
"Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah sejak Selasa siang hingga malam ini menyebabkan 10 rumah warga di lingkungan Gebang Poreng, Kecamatan Patrang terendam banjir setinggi 50-60 cm akibat luapan sungai setempat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, di Jember.
Selain di Kecamatan Patrang, sejumlah rumah warga di Desa Kraton, Kecamatan Kencong juga terendam banjir akibat hujan yang cukup deras menyebabkan sungai Tanggul meluap hingga merendam rumah warga.
"Kami masih melakukan pendataan berapa rumah warga yang terendam banjir setinggi 40-60 centimeter, namun petugas juga masih melakukan pemantauan di sejumlah wilayah yang rawan banjir genangan," tuturnya.
Hujan deras juga menyebabkan pondasi sebuah jembatan di Desa Glagahwero, Kecamatan Panti terkikis akibat derasnya aliran sungai di bawah jembatan setempat, sehingga memutuskan akses jalan warga Desa Pakis dan Kemuningsari, Kecamatan Panti, serta Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari.
"Perangkat desa akhirnya menutup sementara jembatan Glagahwero karena sisi barat jembatan rawan tergerus banjir dan jembatan yang baru dibangun beberapa tahun itu rawan ambruk," kata anggota DPRD Jember dari Kecamatan Panti, Budi Wicaksono.
Pantauan di lapangan, sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir terjadi di kawasan kampus yakni Jalan Jawa dan Jalan Mastrip, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari.
Jalur antar provinsi di jalan raya Desa Kencong, Kecamatan Kencong, juga lumpuh karena banjir menggenangi jalan raya tersebut setinggi lutut orang dewasa, bahkan genangan itu juga merendam sekolah dasar negeri di Kencong.
Heru Widagdo mengimbau masyarakat mewaspadai banjir dan tanah longsor karena pihak BPBD Jember mendapatkan informasi dari BMKG Juanda yang menyatakan curah hujan yang cukup tinggi akan berlangsung hingga akhir Februari 2016.
"Kami minta warga mewaspadai Sungai Mayang, Sungai Tanggul, dan Sungai Jompo yang dapat meluap hingga merendam rumah warga yang berada di sekitar bantaran sungai setempat," katanya.
"Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah sejak Selasa siang hingga malam ini menyebabkan 10 rumah warga di lingkungan Gebang Poreng, Kecamatan Patrang terendam banjir setinggi 50-60 cm akibat luapan sungai setempat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, di Jember.
Selain di Kecamatan Patrang, sejumlah rumah warga di Desa Kraton, Kecamatan Kencong juga terendam banjir akibat hujan yang cukup deras menyebabkan sungai Tanggul meluap hingga merendam rumah warga.
"Kami masih melakukan pendataan berapa rumah warga yang terendam banjir setinggi 40-60 centimeter, namun petugas juga masih melakukan pemantauan di sejumlah wilayah yang rawan banjir genangan," tuturnya.
Hujan deras juga menyebabkan pondasi sebuah jembatan di Desa Glagahwero, Kecamatan Panti terkikis akibat derasnya aliran sungai di bawah jembatan setempat, sehingga memutuskan akses jalan warga Desa Pakis dan Kemuningsari, Kecamatan Panti, serta Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari.
"Perangkat desa akhirnya menutup sementara jembatan Glagahwero karena sisi barat jembatan rawan tergerus banjir dan jembatan yang baru dibangun beberapa tahun itu rawan ambruk," kata anggota DPRD Jember dari Kecamatan Panti, Budi Wicaksono.
Pantauan di lapangan, sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir terjadi di kawasan kampus yakni Jalan Jawa dan Jalan Mastrip, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari.
Jalur antar provinsi di jalan raya Desa Kencong, Kecamatan Kencong, juga lumpuh karena banjir menggenangi jalan raya tersebut setinggi lutut orang dewasa, bahkan genangan itu juga merendam sekolah dasar negeri di Kencong.
Heru Widagdo mengimbau masyarakat mewaspadai banjir dan tanah longsor karena pihak BPBD Jember mendapatkan informasi dari BMKG Juanda yang menyatakan curah hujan yang cukup tinggi akan berlangsung hingga akhir Februari 2016.
"Kami minta warga mewaspadai Sungai Mayang, Sungai Tanggul, dan Sungai Jompo yang dapat meluap hingga merendam rumah warga yang berada di sekitar bantaran sungai setempat," katanya.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar