Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak menemukan ribuan anak telah terjaring dalam kelompok
berorientasi seksual menyimpang gay.
"Data di Kementerian kami belum ada, tetapi yang saya dapat dari
media sosial dan grup percakapan itu ada 3.000-an anak-anak yang
sekarang masuk jaringan gay ini," kata Menteri PPA Yohana Yembise di
Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan angka temuan tersebut perlu mendapat perhatian khusus
dari Pemerintah, khususnya Kementerian PPPA, sehingga pihaknya akan
menggelar rapat koordinasi untuk mengatasi hal itu.
"Itu merupakan hal emergensi yang perlu ditangani secepatnya, khusus
untuk anak-anak yang terjaring ini. Oleh karena itu pekan depan kami,
bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan duduk bersama
membicarakan hal ini," katanya.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan penyimpangan
orientasi seks warga tidak perlu diatur oleh Pemerintah melalui
pembentukan undang-undang.
Menurut Wapres, hal itu merupakan urusan pribadi masing-masing warga
negara dan tidak perlu dikhawatirkan sepanjang kelompok tersebut tidak
melakukan kampanye kepada orang lain untuk bergabung.
"Negara dalam hal itu tidak perlu mencampuri urusan internal orang,
selama itu urusan pribadi. Yang dilarang itu kalau ada ajakan hey
kalian-kalian, mari semua sama-sama (menjadi) lesbian dan gay, itu
salah," kata Kalla, Kamis.
Perilaku seksual yang menyimpang memang merupakan urusan pribadi
masing-masing orang, namun hal itu tidak perlu diutarakan kepada publik
apalagi mengajak orang lain untuk ikut mendukung berbagai kegiatan
terkait kelompok LGBT.
"Kita ini di Indonesia tetap berdasarkan kepada moral, budaya dan keagamaan," ujarnya.
Jumat, 19 Februari 2016
KPPPA temukan ribuan anak terjaring kelompok gay
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar