Malang (ANTARA News) - Pilot Pesawat Super Tucano TT 3108 buatan Brasil
yang jatuh menimpa rumah warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Rabu, Mayor
Pnb Ivy Safatillah akhirnya menghembuskan nafas terakhir, setelah
sempat dirawat di RSSA Malang.
"Pilot sempat dirawat di RSSA, namun akhirnya meninggal. Sedangkan
copilot Serma Syaiful masih dalam pencarian dan kabarnya selamat," kata
Kapentak Lanud Abdurrahman Saleh Malang Mayor Hamdi Landong Allo di
lokasi kejadian jatuhnya pesawat tempur Super Tucano tersebut di Jalan
LA Sucipto Gang XII Malang, Jawa Timur.
Indikasi selamatnya copilot Super Tucano tersebut karena kursi lontar
diketahui kosong saat dilakukan evakuasi serpihan bangkai pesawat
berlangsung. Sebelumnya juga ditemukan parasut tanpa awak di kawasan Jl.
Ikan Tombro.
Londhong menambahkan korban meninggal sampai saat ini diperkirakan ada
tiga orang, yakni dua warga sipil dan satu pilot. "Sekarang kami masih
kumpulkan data," ucapnya.
Hanya saja, sampai saat ini belum jelas diketahui bagaimana kronologis
dan penyebab pesawat yang baru dibeli dari Brasil itu bisa jatuh.
Pesawat itu jatuh di tengah permukiman padat penduduk sekitar pukul
10.05 WIB.
Menurut Kapentak, pesawat ini baru saja selesai perawatan.
"Saat jatuh pesawat tersebut sedang digunakan untuk uji penerbangan dan
pesawat itu sengaja diujiterbangkan karena selesai diperbaiki dan Pilot
Mayor Pnb Ivy Safatillah, yang menjadi teknisinya mencoba pesawat itu.
Jadi bukan latihan," tegasnya.
Penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano milik Lanud Abd Saleh juga masih dalam penyelidikan.
Sementara itu, di sekitar lokasi jatuhnya pesawat latih tempur Super
Tucano TT 3108 tersebut dipenuhi anggota Polres Malang Kota dan pasukan
dari TNI AU, petugas pemadam kebakaran serta relawan dari TRC Kota
Malang maupun Kabupaten Malang.
Kapolres Kota Malang AKBP Decky Hendarsono yang memantau kondisi di
lapangan mengatakan untuk membantu pengamanan pihaknya menurunkan satu
SSK (satuan setingkat kompi) yang jumlahnya 100-120 personel.
"Tugas kami hanya membantu TNI AU saja, termasuk untuk evakuasi," katanya.
Ia mengatakan evakuasi dilakukan sepenuhnya oleh TNI AU karena ini kewenangan dan ranahnya TNI AU.
"Oleh karena itu, soal kronologis maupun penanganan di lokasi menjadi ranah TNI AU," kata Decky kepada wartawan.
Kamis, 11 Februari 2016
Pilot Super Tucano meninggal di RSSA Malang
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar