London (ANTARA News) - PPI Belanda bekerja sama dengan PPI Delft
menyelenggarakan kegiatan Lingkar Inspirasi bertema "Tol Laut: From
Conceptual Idea to Practical Implementation" yang diadakan di Belanda.
Ketua PPI Belanda, Ali Abdillah kepada Antara London, Selasa,
menyebutkan diskusi bertujuan untuk membedah secara lebih mendalam
konsep Tol Laut yang merupakan program unggulan Pemerintahan Jokowi.
Dalam diskusi tersebut hadir dua pembicara yang merupakan pelajar
Indonesia yang sedang melakukan studi di Belanda yaitu Hafida
Fahmiasari, mahasiswa master Transportation, Infrasructure, and Logistic
di TU Delft dan Lucky Supriatna, mahasiswa master Coastal Engineering
and Port Development di UNESCO-IHE Institute for Water Education.
Di sesi pertama, Hafida mengungkapkan tol Laut sebenarnya bukan
merupakan barang baru. Konsep ini merupakan adaptasi dari konsep
Pendulum Nusantara digagas Dirut Pelindo II, RJ Lino, tahun 2012.
Dikatakannya latar belakang konsep tol laut adalah karena adanya
lingkaran setan logistik di Indonesia. Di satu sisi pengembangan
industri masih terpusat di Jawa dan di sisi lain ongkos transportasi
logistik antara Barat dan Timur amat mahal.
"Maka muncullah konsep tol laut yang bertujuan memotong ongkos
produksi logistik dan memperkecil kesenjangan pembangunan di Indonesia
Barat dan Timur," ujar Hafida.
Dalam presentasinya, Hafida menyampaikan hasil studi yang ia lakukan
terkait efisiensi jaringan tol laut, konsep tol laut dapat
meningkatkan efisiensi sebesar 45 persen dibandingkan dengan jalur
transportasi laut yang ada sebelumnya.
Di sesi kedua, Lucky Supriatna yang bekerja di PT. Pelabuhan
Indonesia II menyampaikan peran Pelindo sebagai salah satu ujung tombak
dalam mengimplementasikan konsep tol laut.
Salah satu proyek besar yang tengah dikerjakan Pelindo II adalah
pembuatan jalur angkutan kontainer via sungai, atau inland water way
dengan memanfaatkan kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) untuk menghubungkan
pelabuhan Tanjung Priok dengan pusat industri Cikarang Bekasi.
Sekitar 50 persen barang yang masuk ke Tanjung Priok berasal dari
kawasan industri Jabebeka Cikarang. Melalui jalur sungai CBL nanti, satu
kapal kontainer dapat mengangkut muatan yang sama banyaknya dengan 75
gerbong kereta barang atau 120 truk barang.
"Oleh karena itu, selain menekan biaya transportasi, konsep inland
water way ini juga dapat membantu mengurai kemacetan lalu lintas
sepanjang jalur Cikarang - Tanjung Priok," demikian Lucky.
Selasa, 09 Februari 2016
PPI Belanda bahas tol laut Indonesia
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar