equityworld-futures -
"Tidak usah ditanggapi berlebihan, saya minta pejabat pemerintah di
Sulbar tetap fokus menjalankan tugas pemerintahan untuk mewujudkan
pembangunan yang lebih baik di Provinsi Sulbar," kata Gubernur Sulbar di
Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan banyak pejabat di Sulbar yang telah menghubungi dirinya
karena isu dirinya akan segera menjadi menteri pada masa pemerintahan
Jokowi kedepan.
"Ini dapat menggangu maksimalnya pelayanan pemerintahan. Banyak
pejabat yang menghubungi saya karena isu akan jadi menteri, pejabat itu
mempertanyakan nasib mereka ketika saya jadi menteri, mengharapkan
kedudukan. Ini saya anggap tidak wajar dan isu ini tidak usah digubris,"
katanya.
Ia berharap agar pejabat pemerintah di Sulbar lebih fokus memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan jangan berpikiran sesuatu yang belum
terjadi, yang terpenting adalah bagaimana membangun Sulbar agar terus
mengalami peningkatan dimasa mendatang.
Menurut dia, Sulbar adalah daerah yang terus dikembangkan agar
mengalami pertumbuhan ekonomi karena daerah ini sangat potensi karena
kaya akan sumber daya alam.
"Urusan menteri itu urusan masa depan, biarlah waktu yang menjawab
jangan berpikir macam-macam dulu, fokus pada pelayanan pemerintahan,
kalau memang kondisi mendukung pasti kita akan berbuat lebih baik kepada
bangsa ini," katanya.
Ia menyampaikan jika dirinya akan tetap memberikan perhatian bagi
pembangunan di Sulbar yang merupakan daerah otonom baru berusia 10 tahun
setelah mekar dari provinsi Sulawesi Selatan pada 2004 lalu.
"Saya komitmen bagi Sulbar yang sudah saya pimpin selama delapan tahun
menjadi Gubernur, dan dua tahun masa jabatan saya yang masih tersisa
akan saya manfaatkan untuk membangun Sulbar agar maju dan berkembang,"
katanya. (MFH/A034)
Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh meminta
agar isu yang beredar kalau dirinya akan menjadi menteri pada masa
pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo tidak usah ditanggapi
berlebihan.
Selasa, 14 Oktober 2014
Gubernur Sulbar minta isu dirinya menteri tak ditanggapi
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar