Kunduz, Afghanistan (ANTARA News) - Setidaknya tujuh orang tewas di
Afghanistan, Senin, ketika sekelompok gerilyawan Taliban menyerang satu
pengadilan di kota utara Kunduz, kata para pejabat dan polisi.
Kunduz telah lama menjadi kota yang relatif damai dibandingkan
dengan kota-kota Afghanistan lainnya, tetapi dalam beberapa bulan
terakhir Taliban telah mendapatkan tanah di seluruh provinsi, mengambil
keuntungan dari celah keamanan yang ditinggalkan oleh penarikan pasukan
pimpinan NATO.
Seorang pembom bunuh diri meledakkan mobilnya yang sarat dengan
bahan peledak di gerbang utama pengadilan banding dan tiga pejuang
lainnya memasuki gedung, terlibat dalam baku tembak berlarut-larut
dengan pasukan keamanan, kata seorang pejabat setempat.
Sayed Sarwar Hussaini, juru bicara kepala polisi Kunduz, mengatakan tujuh orang tewas dan 10 luka-luka dalam serangan itu.
"Enam jaksa dan seorang polisi tewas dan sembilan jaksa serta polisi lainnya terluka," kata Hussaini.
"Sekarang pertarungan berakhir. Satu pejuang Taliban meledakkan
mobil sarat dengan bahan peledak dan tiga dibunuh oleh pasukan
keamanan."
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Hal itu tidak segera jelas mengapa Taliban menargetkan pengadilan banding.
Situasi tegang di Afghanistan pada saat pasukan asing meninggalkan
negara itu setelah lebih dari satu dekade bertempur melawan Taliban,
menyerahkan keamanan kepada pasukan Afghanistan yang relatif tidak
berpengalaman dan pemerintah yang tidak efisien.
Ledakan juga terdengar di sekitar ibu kota Kabul pada Senin malam,
polisi mengatakan mereka adalah serangan roket. Tidak ada korban yang
dilaporkan, demikian Reuters.
(H-AK)
Selasa, 28 Oktober 2014
Tujuh tewas dalam serangan di pengadilan Afghanistan
Editor: Ruslan Burhani
0 komentar:
Posting Komentar