Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo perlu memastikan bahwa
kabinetnya akan mampu menerjemahkan dan menjaga optimisme masyarakat
terhadap pemerintahannya lima tahun ke depan, kata pengamat politik dari
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mada Sukmajati.
"Arsitektur kabinet Jokowi cukup penting untuk dipastikan mampu
menerjemahkan harapan masyarakat, sehingga perlu pertimbangan yang
matang dalam memilih orangnya," kata Mada di Yogyakarta, Rabu.
Menurut pengajar Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UGM ini, sebelum mengumumkan kabinet atau nama-nama menterinya,
Presiden Jokowi sebaiknya memberikan penjelasan mengenai program jangka
pendek dan menengah terlebih dahulu.
Program itu, kata dia, kemudian diterjemahkan lebih lanjut dalam tupoksi masing-masing kementerian.
"Selanjutnya disebutkan siapa-siapa yang pantas menjalankan program tersebut," kata dia.
Selain dipastikan bersih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
nama-nama menteri pilihan Jokowi, menurut Mada pada dasarnya harus
sejalan dan mamahami visi-misi pemerintahannya.
Hal itu sesuai dengan isi pidato Jokowi saat dilantik menjadi
presiden, bahwa kabinet harus mampu membantu presiden dalam rangka
pencapaian visi dan misi. "Bahkan bukan hanya mampu memahami, namun bisa
melaksanakannya," katanya.
Selain itu, kata dia, sesuai dengan isi pidatonya juga, bahwa
kabinetnya ke depan harus dapat diyakinkan mampu bekerja keras serta
patuh pada konstitusi serta kepentingan rakyat, bukan pada kelompok.
Ia menilai dalam menyusun kabinet, Jokowi tidak perlu tergesa-gesa,
sebab hanya dengan cara demikian presiden dapat menjaga harapan dan
optimisme masyarakat yang dinilai cukup besar terhadap pemerintahannya
untuk lima tahun ke depan.
Sebelumnya, rencana pengumuman kabinet Presiden Joko Widodo akan
dilakukan di Dermaga 302, Terminal III, Pelabuhan Tanjung Priok,
Jakarta, Rabu (22/10) malam, namun akhirnya batal. (*)
Kamis, 23 Oktober 2014
Pengamat: kabinet Jokowi perlu jaga optimisme publik
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar