Pekanbaru (ANTARA News) - Presiden Jokowi harus segera meregulasi ulang
tentang pemberlakuan subsidi pupuk di Indonesia sehubungan dengan
maraknya penggelapan pupuk yang terjadi selama ini.
"Pemberlakuan subsidi pupuk sudah tidak lagi efektif dilakukan
karena membuka pintu bagi pedagang nakal untuk menggelapkan pupuk
subsidi," kata Pembantu Rektor IV Universitas Riau, Ady Prayitno, di
Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan, hingga saat ini penggelapan pupuk masih marak
terjadi sehingga banyak petani tidak mendapatkan pupuk subsidi. Ia juga
menambahkan jika skema penggelapan pupuk itu sederhana.
"Biasanya pedagang nakal akan menjual pupuk subsidi secara ilegal
ke perusahaan dengan harga sedikit lebih murah dibanding harga pupuk non
subsidi. Misalnya, pupuk subsidi Rp3.000, lalu dijual ke perusahaan
Rp5.500 sedangkan harga non subsidi Rp6.000," jelasnya.
Dengan sistem seperti ini, ia menambahkan, petani kecil akan
kesulitan karena pupuk yang seharusnya diperuntukkan untuk mereka tetapi
digelapkan. Ia memberikan solusi dengan cara merubah sistem yang selama
ini diadopsi.
"Selama pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saya pernah
mengirim pesan ke beliau untuk merubah sistem, dengan mencabut subsidi
pupuk. Tidak perlu ada subsidi pupuk, tetapi dengan catatan pemerintah
membeli, misalnya gabah dengan harga yang lebih tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan, membeli gabah dengan harga lebih tinggi, maka
petani akan berupaya untuk meningkatkan produktivitas. Tidak hanya padi,
tetapi juga dengan komoditas lainnya, seperti kedelai atau cabai.
"Jadi itu seperti subsidi silang, pemerintah memberi subsidi lewat
hasil pertaniannya, misalnya Bulog akan membeli dengan harga Rp2.500
lebih tinggi untuk per kilogram gabah, sehingga semakin banyak gabah
dihasilkan, maka semakin banyak subsidi yang petani dapatkan," katanya.
Lebih lanjut, ia berharap dengan terpilihnya Jokowi sebagai
presiden akan memperbaiki sistem distribusi pupuk sehingga petani
Indonesia akan lebih produktif. (*)
Rabu, 22 Oktober 2014
Presiden Jokowi harus meregulasi subsidi pupuk untuk atasi penggelapan
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar