Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR terpilih Periode 2014-2019 Fahri
Hamzah menyebut kepemimpinan politisi Golkar Popong Otje Djunjunan
dalam Sidang Paripurna pemilihan Pimpinan DPR, Rabu (1/10) hingga Kamis
dini hari, sangat orisinal.
"Gayanya itu genuine, gayanya orisinal. Karakter kepemimpinannya
kami anggap luar biasa," kata Fahri Hamzah seusai melakukan sumpah janji
jabatan Pimpinan DPR di gedung parlemen, Jakarta, Kamis dini hari.
Terkait adanya partai yang "walkout" lantaran menilai kepemimpinan
Popong tidak demokratis, Fahri mengingatkan bahwa Popong menjadi
pimpinan sementara dalam Sidang Paripurna pemilihan pimpinan DPR bukan
atas keinginannya sendiri.
Fahri menekankan Popong didaulat menjadi pimpinan sementara karena
usianya yang paling tertua diantara anggota DPR yang lain. Sesuai
ketentuan, pimpinan sementara di DPR adalah anggota yang usianya tertua
dan termuda.
Popong sendiri mengaku tidak mempermasalahkan jika dituding tidak
demokratis dalam memimpin sidang. Yang penting menurut dia, sidang
berjalan sukses.
Popong juga menyebut partai berhak melakukan "walkout" dalam
sidang, sebagai bentuk demokrasi yang sudah berjalan di Tanah Air.
Dalam Sidang Paripurna pemilihan pimpinan DPR, sejumlah partai
berturut-turut PKB, Hanura, PDIP, dan Nasdem memutuskan "walkout" dari
dalam sidang paripurna lantaran merasa pimpinan sidang Popong Otje
Djunjunan tidak demokratis, karena tidak mempersilahkan anggota untuk
berbicara.
Dalam sidang itu berkali-kali anggota yang hadir melayangkan
interupsi, namun Popong mengacuhkan dan terus saja melanjutkan sidang.
Di tengah "hujan" interupsi, Popong lalu meminta masing-masing
fraksi menyatakan paket pimpinan DPR yang diusulkan. Berdasarkan
pantauan, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PPP kompak satu suara.
Seluruh partai itu mengusung politisi Partai Golkar Setya Novanto
sebagai Ketua DPR, dengan empat Wakil Ketua DPR yakni politisi Gerindra
Fadli Zon, politisi Demokrat Agus Hermanto, politisi PAN Taufik
Kurniawan, dan politisi PKS Fahri Hamzah.
Dengan "walkout"-nya empat partai, dan hanya ada satu paket usulan
pimpinan DPR, Popong lantas mengesahkan paket Pimpinan DPR tersebut
tanpa kehadiran PDIP, PKB, Nasdem dan Hanura.
Paket itu pun disetujui seluruh partai yang tersisa di dalam ruang Sidang Paripurna. (*)
Kamis, 02 Oktober 2014
Fahri: kepemimpinan Popong orisinal
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar