Moskow (ANTARA News) - Perusahaan pembangkit nuklir asal Rusia, Rosatom,
menyatakan siap membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di
Tanah Air.
"Kami siap jika pemerintah meminta kami untuk membangun PLTN di
Indonesia," ujar Wakil Direktur Riset Rosatom, Prof Yaroslav I
Stromblakh, dalam konferensi pers di Moskow, Rusia, Minggu.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) merampungkan peta jalan PLTN dengan kapasitas 5.000
megawatt (MW).
Dia menjelaskan Rusia mempunyai kemampuan mumpuni dalam teknologi
nuklir. Rusia mengembangkan reaktor tahan bencana dan bisa bertahan
hingga dalam waktu lama.
"Kami bisa membuat reaktor daya yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan," kata dia.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot S Wisnubroto
mengatakan, kerja sama yang dilakukan dengan Rosatom, yakni peningkatan
kompetensi sumber daya manusia, pengembangan infrastruktur PLTN.
"Pengembangan infrastruktur PLTN seperti calon lokasi, aspek ekonomi dan
aspek teknologi. Akan tetapi tidak mengikat, bahwa Indonesia harus
memakai teknologi mereka ketika membangun PLTN," jelas Djarot.
Saat ini pembangunan PLTN tergantung keputusan Presiden Joko Widodo.
"Kalau Presiden bilang Go Nuclear ya kita Go Nuclear," kata Djarot.
Rencana pembangunan PLTN di Tanah Air tertuang dalam UU 17/2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005- 2025.
Berdasarkan UU tersebut, pada 2019 Indonesia harus sudah memiliki PLTN.
Rosatom merupakan perusahaan pembangkit nuklir Rusia yang memasok 33
persen kebutuhan listrik di Eropa dan juga daerah bagian Rusia. Rosatom
menempati posisi kedua dalam percaturan generasi nuklir global.
Rosatom juga menempati posisi teratas dalam pasar global untuk teknologi
nuklir terbarukan serta menempati peringkat pertama dalam pembangunan
konstruksi simultan. Selain itu juga posisi kedua dalam pengelolaan
uranium dan posisi ketiga dalam ektraksi uranium dalam skala global.
Rosatom meraih 36 persen pada pasar pengayaan uranium. Portofolio
perusahaan tersebut dalam 10 tahun lebih dari 100 miliar dolar AS.
Setidaknya ada 38 unit PLTN yang terdiri dari 29 PLTN di luar Rusia yang akan dikerjakan.
Rosatom juga menguasai 17 persen dari pasar bahan bakar nuklir dunia.
Rosatom merupakan satu-satunya negara yang mempunyai sistem aktif dan
pasif dalam sistem keamanan PLTN.
Senin, 28 September 2015
Rosatom siap bangun PLTN di Indonesia
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar