Jombang, Jawa Timur (ANTARA News) - Proses awal pemilihan bakal calon
ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2015-2020
dimulai, Rabu (5/8) malam sekitar pukul 20.20 WIB.
Proses awal untuk memilih bakal calon ketua umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) --organisasi massa Islam terbesar itu--
dilaksanakan di ruang sidang pleno di Alun-alun Jombang, Jawa Timur.
Ahmad Muzakki yang merupakan salah satu pimpinan Sidang Pleno
Pemilihan Ketum PBNU masa Khidmat 2015-2020 mengatakan karena peserta
muktamar atau muktamirin telah memenuhi syarat untuk dilaksanakannya
proses pemilihan, maka hal itu sudah bisa dilakukan.
"Saat ini yang datang dan terverifikasi 378 yang dari 508 pemilik
suara atau PC dan PW, sudah di atas 50 persen dan sudah kuorum. Apakah
bisa dimulai?" kata Ahmad di depan muktamirin.
"Bisa," jawab para muktamirin.
KH. Ahmad Muzakki menjelaskan para muktamirin akan mengalami
berbagai verifikasi untuk mengetahui apakah mereka berhak memberikan
suara atau tidak. Dia kemudian menjelaskan kenapa dilakukan verifikasi
yaitu pencocokan ID dengan Foto yang dimaksudkan supaya diperoleh data
yang valid.
"Mohon maaf kepada para bapak-bapak kiai untuk ikut verifikasi. Ada
verifikasi terakhir ketika maju ambil kertas suara," jelasnya.
Setelah itu, pimpinan sidang kemudian menjelaskan tahapan pemilihan
Ketum PBNU yang dilakukan dalam dua tahapan, penjaringan bakal calon dan
calon.
"Pertama tahap bakal calon, jadi bapak-bapak, Kiai-Kiai bisa
mengajukan nama dari kehendak cabang atau wilayah nanti hasilnya
direkap. Tahap kedua, (calon yang maju ke tahapan kedua) minimal
perolehan suaranya di atas 99," ujarnya.
Setiap nama bakal calon yang memiliki perolehan di atas 99 suara itu
nantinya akan diusulan ke Rais Aam terpilih untuk dimintakan restu.
Sedangkan yang akan keluar sebagai calon untuk dipilih muktamirin,
hannya mereka yang dapat restu dari Rais Aam.
Kamis, 06 Agustus 2015
Proses pemilihan bakal calon Ketum PBNU dimulai
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar