New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi
WIB), karena kekuatan dunia dan Iran melaju untuk mencapai kesepakatan
tentang program nuklir Teheran yang bisa meringankan sanksi pada
produsen minyak itu, menambah kelebihan pasokan global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Mei, melemah untuk hari ketiga berturut-turut,
kehilangan 1,08 dolar AS menjadi 47,60 dolar AS per barel di New York
Mercantile Exchange, lapor AFP.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei,
patokan global, jatuh 1,18 dolar AS menjadi menetap di 55,11 dolar AS
per barel.
Perundingan maraton di Lausanne, Swiss, tampaknya akan gagal
mencapai batas waktu tengah malam Selasa (22.00 GMT) untuk menyetujui
garis-garis besar kesepakatan yang bisa mengarah ke pengurangan sanksi
terhadap Iran didasarkan pada keyakinan bahwa Teheran sedang
mengembangkan senjata nuklir.
Karena batas waktu mendekati akhir Selasa, Washington mengatakan
telah "cukup ada kemajuan" untuk dilanjutkan hingga Rabu. Amerika
Serikat menyatakan bahwa kemajuan dalam perundingan nuklir dengan Iran
membuat tenggat waktu yang seharusnya berakhir pada Selasa waktu
setempat diperpanjang satu hari.
"Kami telah mencapai sejumlah kemajuan sepanjang beberapa hari
terakhir sehingga cukup alasan untuk memperpanjang tenggat waktu sampai
Rabu. Masih ada beberapa persoalan sulit yang tersisa," kata juru bicara
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Marie Harf.
Keputusan itu disampaikan pada hari keenam perundingan maraton di
Swiss yang berniat mencapai persetujuan mencegah Iran mengembangkan
persenjataan nuklir.
Perundingan itu dihadiri oleh perwakilan Iran di satu sisi dengan
Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, dan Jerman (atau
dikenal dengan P5+1).
"Sebuah kesepakatan nuklir Iran bisa berarti pada akhirnya
peningkatan pasokan Iran yang memiliki potensi mengubah surplus seketika
itu juga menjadi kelebihan pasokan yang berkelanjutan di pasar global,"
kata Tim Evans dari Citi Futures.
Analis Commerzbank, mengutip sumber-sumber pengiriman, mengatakan
bahwa Iran memiliki setidaknya 30 juta barel minyak di penyimpanan di
atas kapal-kapal tanker.
"Dengan kata lain, hal itu bisa membuat tambahan satu juta barel
minyak mentah tersedia per hari selama setidaknya satu bulan jika sanksi
itu jadi dicabut, tanpa harus meningkatkan produksi minyaknya,
menempatkan tekanan langsung di pasar," Commerzbank mengatakan dalam
sebuah catatan penelitian.
Dolar yang semakin kuat juga menekan minyak yang dihargakan dalam
mata uang AS. Euro turun menjadi 1,0746 dolar sekitar pukul 18.45 GMT,
dari 1,0825 dolar pada Senin sore, karena tekanan utang Yunani.
Sementara itu, para pedagang menunggu laporan mingguan persediaan
minyak Departemen Energi AS pada Rabu, memperkirakan peningkatan lain
dalam stok minyak mentah ke rekor baru.
(Uu.A026)
Rabu, 01 April 2015
Minyak turun, perundingan nuklir Iran dekati tenggat waktu
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar