Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memperkirakan bantuan
Indonesia untuk bencana gempa bumi di Nepal bisa masuk 3-4 hari ke
depan.
"Saya tegaskan Indonesia siap membantu (Nepal), masih dalam proses
pembicaraan karena bandaranya belum bisa dipakai, 3 atau 4 hari
(mungkin) bisa masuk," kata Presiden usai menghadiri Jamuan Makan (Gala
Dinner) KTT ke-26 ASEAN di Kualalumpur, Minggu malam.
Presiden mengungkapkan bahwa pihaknya masih membicarakan apakah
bantuan ini masuk melalui India atau langsung ke Nepal. "(Yang ini)
masih dibicarakan," ungkapnya.
Presiden Joko Widodo juga mengatakan Indonesia tidak hanya memberi
bantuan, tetapi juga akan mengirimkan tim SAR dan tim medis.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan bahwa pihaknya saat
ini sedang melakukan koordinasi internal terkait pengiriman bantuan
bencana gempa yang memakan ribuan korban di Nepal ini.
"Besok akan ada pembahasan detail apa yang akan kita bantu untuk
Nepal seperti yang disampaikan bapak Presiden," kata Retno di tempat
yang sama.
Menlu mengatakan bahwa pihaknya akan mengirimkan tim SAR, tim medis serta kebutuhan pokok yang diperlukan Nepal saat ini.
"Termasuk makanan siap saji, mungkin kalau lancar, airport-nya sudah
bisa digunakan dan sebagainya dalam hitungan 3-4 hari kita berangkat,"
katanya.
Retno juga mengungkapkan bahwa warga negara Indonesia yang berada di
Nepal saat kejadian gempa sebanyak 49 orang, dimana 18 orang memang
tinggal di Nepal dan sisanya (31 orang) sedang melakukan kunjungan).
"Dari 18 WNI yang menetap di sana, sembilan orang sudah bisa
dihubungi dan sembilan lainnya belum bisa dikontak," ungkapnya.
Sementara untuk 31 WNI yang sedang melakukan kunjungan, kata Retno,
baru 10 orang yang bisa dihubungi dan sisanya belum bisa dikontak.
"Kami terus berupaya untuk mencoba menghubungi mereka, namun memang
karena komunikasi yang masih sulit karena terpengaruh gempa sehingga
komunikasi masih lamban," jelasnya.
Senin, 27 April 2015
Presiden perkirakan bantuan tiba di Nepal 3-4 hari ke depan
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar