Banda Aceh (ANTARA News) - Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta
jajarannya mewaspadai munculnya ormas yang berpotensi memicu konflik
sosial di tengah masyarakat.
"Munculnya ormas dengan aktivitas yang berpotensi memicu konflik
sosial di tengah masyarakat harus diwaspadai sejak dini," katanya di
sela-sela membuka rapat kerja camat se-Aceh di ruang Serbaguna Setda
Aceh, Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan sebagai pemimpin di tingkat kecamatan, camat
diharapkan berperan untuk dapat mewaspadai aktivitas dari kelompok
masyarakat (ormas) atau LSM yang dapat mengganggu ketentEraman umum dan
ketertiban masyarakat.
Menurut dia, sesuai laporan dari masyarakat dan berita yang
dimunculkan di media massa, aktivitas dari beberapa organisasi
masyarakat di Aceh telah meresahkan masyarakat karena adanya kegiatan
yang berpotensi memunculkan konflik sosial.
Karena itu, ia menyarankan agar camat dapat mengaktifkan Forum
Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan guna menjaring, menampung,
mengkoordinasikan, dan mengkomunikasikan data dan informasi dari
masyarakat mengenai potensi ancaman keamanan dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan secara dini.
"Pencegahan sejak dini merupakan hal yang harus dilakukan oleh semua pihak," katanya.
Ia mengatakan kewaspadaan sejak dini tersebut sebagaimana yang
diamanatkan oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006
Tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, sehingga perdamaian yang
telah tercipta dapat terjaga dengan baik.
Ia juga berpesan agar camat dapat memprakarsai kegiatan membentengi
umat Islam di Aceh bersama dengan ulama, tokoh masyarakat, dan tokoh
adat dalam memberantas penyebaran aliran sesat di provinsi berpenduduk
sekitar 4,5 juta jiwa itu.
Menurut gubernur, setiap pimpinan di tingkat kecamatan juga harus
menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menerbitkan surat/rekomendasi
apabila ada ormas yang mengajukan sebagai prasyarat untuk penerbitan
Surat Keterangan Terdaftar (SKT) oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Jumat, 17 April 2015
Zaini Abdullah minta waspadai ormas pemicu konflik sosial
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar