Yogyakarta (ANTARA News) - Putra-putra mendiang Sri Sultan Hamengku
Buwono IX melakukan sosialisasi Peraturan Daerah Istimewa mengenai tata
cara pengisian jabatan gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
disahkan DPRD DIY secara bergilira
Sosialisasi serta penguatan Peraturan Daerah Istimewa (Perdais)
khususnya Pasal 3 ayat 1 huruf M mengenai Tata Cara Pengisian Jabatan,
Pelantikan, Kedudukan, Tugas, dan Wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur
DIY tersebut, seperti yang diselenggarakan dalam bingkai acara diskusi
di kediaman putra dari istri pertama mendiang HB IX, GBPH Hadisuryo di
Dalem Hadinegaran, Bintaran, Yogyakarta, Senin malam.
"Diskusi ini saya diminta bergiliran kalau tidak salah gusti Prabu
(GBPH Prabu Kusumo) yang mengusulkan," kata Hadisuryo seusai acara
tersebut.
Menurut Hadisuryo acara itu akan menjadi ajang untuk memastikan
kepada masyarakat bahwa putra-putra HB IX satu suara serta tidak ada
perbedaan mengenai Perdais tentang pengisian jabatan gubernur tersebut.
Pembahasan Perdais mengenai pengisian jabatan gubernur tersebut
sebelumnya memunculkan polemik panjang, sebab pasal 3 Ayat 1 Huruf M
dalam aturan itu secara implisit mengharuskan gubernur harus laki-laki.
"Tidak bisa berubah, kita semua sependapat (gubernur laki-laki).
Mungkin nanti wanita boleh tapi zamannya mungkin sudah berubah," kata
dia.
Dalam acara yang antara lain dihadiri para Pejabat kabupaten/kota,
abdi dalem Keraton, paguyuban Perangkat Desa itu, mendatangkan pakar
hukum dari Universitas Indonesia (UI), Sumaryo Suryokusmo yang
menguatkan kembali kekhususan sifat Undang-Undang Keistimewaan.
Kekhususan itu antara lain mengenai pengisian jabatan gubernur yang
dilakukan melalui penetapan.
"Diskriminasi itu memang dimungkinkan bagi aturan hukum yang bersifat khusus atau "lex specialis"," kata Sumaryo.
Sekretaris Jenderal Koordinator Keistimewaan Jogjakarta Sejati, Aji
Pancoko mengatakan acara "roadshow" Perdais tersebut perlu dilakukan
sebagai upaya konsolidasi masyarakat serta memberikan pemahaman mengenai
Perdais. Sebab, dia menilai, ada sebagian masyarakat yang masih resah
akan ada perbedaan pendapat di internal Keraton mengenai Perdais
tersebut.
Menurut dia agenda sosialisasi selanjutnya akn dilakukan di
kediaman GBPH Yudaningrat. Setelah acara serupa selesai dilakukan di
tingkat putra HB IX, acara itu akan dilanjutkan di pusat
padukuhan-padukuhan se-DIY.
"Kita akan memberikan pemahaman apa yang masih menjadi tanda tanya di kalangan masyarakat," kata Aji.
Selasa, 07 April 2015
Putra-Putra HB IX sosialisasikan Perdais pengisian jabatan
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar